Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Peraga Kampanye Pilkada DKI 2017 Sudah Mulai Dipasang

Kompas.com - 24/11/2016, 11:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kampanye pada Pilkada DKI 2017 sudah berlangsung hampir satu bulan. Pada pekan keempat, alat peraga kampanye yang difasilitasi KPU DKI mulai dipasang di lokasi yang sudah ditentukan.

Nama ruas jalan yang ditentukan tercantum dalam Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 62/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2016 tentang lokasi pemasangan alat peraga kampanye yang difasilitasi KPU DKI Jakarta dalam Pilkada 2017.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (24/11/2016), baliho ketiga pasangan cagub-cawagub sudah dipasang di sekitar Tugu Tani, Jalan Arief Rachman Hakim, Menteng, Jakarta Pusat.

Baliho itu dipasang sesuai nomor pemilihan ketiga paslon, yakni paslon nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, paslon nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot, dan paslon nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Sesuai peraturan, KPU DKI memfasilitasi lima baliho di setiap kota/kabupaten untuk setiap paslon. Kelima baliho itu dipasang di lima titik yang berbeda di setiap kabupaten/kota. Selain baliho, KPU DKI juga memfasilitasi 20 umbul-umbul per kecamatan untuk setiap paslon.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Pengendara sepeda motor melaju di samping baliho bergambar tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Jalan Kuningan, Jakarta, Rabu (23/11/2016). KPU DKI Jakarta menyediakan alat peraga kampanye untuk setiap pasangan calon dengan jumlah yang sama, namun apabila masih dirasa kurang mencukupi, masing-masing pasangan calon dibebaskan menambah alat peraga maksimal sebanyak 150 persen dari yang diadakan KPU.
Di setiap kecamatan, KPU DKI menentukan empat lokasi pemasangan. Umbul-umbul yang sudah dipasang salah satunya yakni di Jalan Saharjo, Setiabudi, Jakarta Selatan. Di ruas jalan tersebut, ada lima umbul-umbul setiap paslon.

Sama seperti baliho, umbul-umbul itu dipasang berurutan sesuai nomor pemilihan paslon. Alat peraga kampanye lainnya yang difasilitasi KPU DKI yakni spanduk yang dipasang di kelurahan.

Setiap kelurahan akan dipasang dua spanduk yang lokasinya juga ditentukan. Selain alat peraga kampanye yang difasilitasi KPU DKI, masing-masing paslon bisa menambah maksimal 150 persen dari jumlah yang difasilitasi.

Pemasangan alat peraga tersebut boleh dipasang di titik yang sama dengan yang ditentukan KPU DKI atau di titik lain yang didaftarkan kepada KPU DKI.

Saat berbincang dengan Kompas.com pada Senin (21/11/2016), Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, mengatakan, pemasangan baliho dilakukan sejak Sabtu (19/11/2016). Sementara umbul-umbul dan spanduk mulai dipasang pada Senin. (Baca: Ini Alat Peraga Kampanye yang Boleh Dibuat Cagub-Cawagub DKI)

Sumarno menuturkan, pemasangan alat peraga kampanye harus mematuhi peraturan yang ada. Jika tidak, Bawaslu DKI Jakarta akan memberi peringatan atau menurunkan alat peraga kampanye tersebut.

"Yang dipasang di area publik harus mengikuti ketentuan yang ada. Bawaslu yang akan melakukan pengawasan, kan kita berikan data (lokasi pemasangan alat peraga kampanye). Kalau tidak sesuai, Bawaslu akan memperingatkan tim pasangan calon untuk menurunkan. Kalau tidak (diturunkan), Bawaslu yang menertibkan, berkoordinasi dengan Satpol PP," ujar Sumarno.

Adapun detail lokasi pemasangan alat peraga kampanye dapat dilihat dalam Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 62/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun 2016 yang diunggah di laman www.kpujakarta.go.id.

Kompas TV Hari Ini KPU DKI Resmi Umumkan Nama Cagub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com