JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, mengatakan jika menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017, dia akan mendahulukan dialog dengan warga sebelum mengambil kebijakan yang memengaruhi kehidupan warga Jakarta.
Salah satu kebijakan yang dia maksud adalah penataan permukiman warga. Sylviana mengatakan, dirinya tidak ingin menyakiti hati warga karena seenaknya menggusur permukiman yang telah ditinggali selama puluhan tahun.
"Kami tidak ingin menyakiti hati masyarakat. Kalau ada kebijakan pasti kami duduk bersama," ujar Sylviana di Kelurahan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Kamis (24/11/2016).
Terkait kebijakan penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI, menurut Sylviana, pimpinan daerah tidak secara langsung melakukan pengecekan sebelum penggusuran dilakukan di daerah itu.
Harusnya, kata Sylviana, pimpinan daerah turun ke lapangan dan berdialog dengan warga agar penggusuran berjalan lancar.
Sylviana mencontohkan daerah lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta Utara yang saat ini telah menjadi Islamic Center. Penertiban di kawasan itu menurut Sylviana dilakukan secara manusiawi dan melalui dialog bersama warga.
"Masalahnya kadang-kadang pimpinan tertinggi hanya terima laporan, tidak check and recheck. Ini persoalan apa, harusnya ikut turun, ajak dialog (warga)," ujar Sylviana.