Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sukses Ahok-Djarot Tak Khawatir dengan Penurunan Elektabilitas

Kompas.com - 27/11/2016, 21:06 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ansy Lema, juru bicara tim sukses calon gubernur-wakil gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) mengatakan, turunnya elektabilitas Ahok-Djarot disebabkan karena tuduhan penistaan agama yang dialami Ahok.

Menurut Ansy Lema, tuduhan tersebut telah membangun opini masyarakat bahwa Ahok yang saat ini berstatus tersangka seolah-seolah telah bersalah.

Ansy Lema yakin, turunnya elektabilitas Ahok-Djarot tidak memiliki hubungan dengan kinerja mereka selama menjabat sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI.

"Melorotnya elektabilitas Basuki bukan karena rekam jejak, faktor dia bersih, jujur, tetapi karena isu agama, lebih lagi dugaan penistaan agama. Makanya kami fine-fine saja, Ini terkonfirmasi melihat kepercayaan publik masih tinggi dan enggan untuk berpindah ke lain hati," ujar Ansy Lema seusai pemaparan survei Poltracking Indonesia, di Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Ansy Lema mengatakan, guna meningkatkan kembali elektabilitas Ahok-Djarot, pihaknya akan menarik swing voters untuk menarik dukungan kepada Ahok-Djarot.

Peningkatan elektabilitas Ahok-Djarot, kata Ansy Lema juga dilihat dari kemantapan pilihan terhadap Ahok-Djarot yang sebesar 31,08 persen atau lebih tinggi dibanding dua kandidat pasangan calon lainnya.

Begitu juga dengan perubahan pemilih untuk tidak memilih Ahok-Djarot sebesar 16,73 persen atau lebih rendah dibanding kandidat lainnya.

"Ada swing voter relatif tinggi. Kalau Pak Ahok dianggap tidak masuk klasifikasi, harusnya segera pindah saja (pilihan). Tapi ternyata swing voter sangat tinggi," ujar Ansy Lema.

Dari hasil survei Poltracking Indonesia, pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapatkan elektabilitas 27,29 persen, elektabilitas pasangan calon petahana Basuki "Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 22 persen. Adapun pasangan nomor pilih tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, elektabilitas mencapai 20,42 persen.

Sebanyak 29.66 persen pemilih masih belum memilih. Survei ini dilaksanakan pada 7-17 November 2017 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dana survei dibiayai oleh internal Poltracking Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com