JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menilai bahwa Pilkada DKI Jakarta 2017 kemungkinan besar berlangsung dua putaran.
Ia juga mengatakan, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei, pasangan yang berpeluang lolos hingga putaran kedua adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Kalau pertanyaan secara eksplisit, spekulasinya siapa yang mungkin muncul pada putaran kedua, polanya memang menunjukkan pola pertarungan Agus dan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," kata Yunarto di Kantor Charta Politika, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).
(Baca juga: Survei: Agus Disukai 31 Persen, Ahok 27,8, dan Anies 27,3 Responden)
Kendati demikian, khusus berdasarkan hasil survei yang dilakukan Charta Politika, Yunarto mengatakan bahwa ketiga pasangan calon masih memiliki peluang sama untuk lolos ke putaran kedua.
Selain Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot, pasangan lainnya adalah Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Berdasarkan hasil survei Charta Politika, elektabilitas Agus, Ahok, dan Anies Baswedan bersaing ketat.
Pasangan Agus-Sylvi memperoleh 29,5 persen. Disusul Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 28,9 persen, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 26,7 persen.
Sementara itu, yang belum menentukan pilihan atau undecided voters sebanyak 14,9 persen.
Yunarto menyampaikan, selisih elektabilitas ketiganya masih di bawah margin of error sebesar 3,5 persen.
Oleh karena itu, elektabilitas ketiganya bila pilkada DKI Jakarta dilakukan hari ini bisa bertambah atau berkurang dari 3,5 persen.
"Selisihnya masih margin of error, saya tak bisa katakan siapa nomor satu, dua, dan tiga secara statistik. Sebagai statistik tak bisa disebut peningkatan," kata Yunarto.
(Baca juga: Survei: Agus Disukai 31 Persen, Ahok 27,8, dan Anies 27,3 Responden)
Pengumpulan data dilakukan pada 17-24 November 2016. Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka yang menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 733 responden dari 800 yang direncanakan. Responden tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan.
Adapun margin of error survei ini kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan pendanaan sendiri.