Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ungkap Faktor yang Pengaruhi Kenaikan Elektabilitas Agus-Sylvi

Kompas.com - 01/12/2016, 11:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, Abdul Aziz mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengungguli pesaing-pesaingnya pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017.

Beberapa lembaga survei menempatkan Agus-Sylvi di posisi pertama dibandingkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat maupun pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Pertama, karena Agus sering turun dan menyapa warga Jakarta dan mampu menjawab keinginan warga," kata Aziz, kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2016).

(Baca: Survei Indikator: Elektabilitas Agus-Sylvi Ada di Posisi Pertama)

Selain itu, dia mengklaim visi misi serta program yang ditawarkan Agus mudah dipahami warga. Termasuk program pemberian bantuan langsung kepada tiap RW, lansia, balita, dan lainnya.

"Dia diharapkan mampu membuat jakarta lebih baik dan fresh," kata Aziz.

Faktor selanjutnya adalah berjalannya mesin partai politik pengusung Agus-Sylvi. Ada empat partai politik pengusung Agus-Sylvi, yakni PKB, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Mesin partai dan relawan solid menyampaikan visi misi pasangan calon," kata Aziz.

(Baca: Reaksi Para Cagub soal Elektabilitas Ahok yang Turun Menurut Servei)

Tiga survei dari Indikator, Poltracking Institute, dan Charta Politika menempatkan Agus pada posisi pertama. Berdasar survei Charta Politika, elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mencapai 29,5 persen, disusul Ahok-Djarot 28,9 persen dan Anies-Sandiaga 26,7 persen.

Berdasarkan survei Indikator, elektabilitas Agus-Sylvi sebesar 30,4 persen, Ahok-Djarot 26,2 persen, dan Anies-Sandi sebesar 24,5 persen.

Kemudian hasil survei Poltracking Institute, elektabilitas Agus-Sylvi mencapai 27,29 persen, Ahok-Djarot sebesar 22 persen, dan Anies-Sandi sebesar 20,42 persen.

Kompas TV Survei Kembali Sebut Elektabilitas Agus-Sylviana Meninggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com