Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pertemuan Pimpinan Dewan di Rumah Aguan Versi Sanusi

Kompas.com - 01/12/2016, 13:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus suap raperda reklamasi, Mohamad Sanusi, ditanya jaksa mengenai pertemuan antara pimpinan DPRD DKI di kediaman Chairman PT Agung Sedayu, Sugianto Kusuma atau Aguan, di Pantai Indah Kapuk. Dia mengaku diajak kakaknya, Mohamad Taufik.

"Yang telepon Pak Taufik, dia enggak sampaikan ada apa cuma bilang ,'Ci, lo bisa enggak ke PIK ikut ketemuan sama Pak Aguan dan pimpinan Dewan?'. Dia sebut nama Pak Aguan, saya kenal nama itu karena sama-sama di properti," ujar Sanusi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Sanusi mengatakan, dia tidak akrab dengan Aguan, tetapi nama besar Aguan di bidang usaha properti sudah dia dengar.

Ketika itu, dia sedang bersama keluarganya. Sanusi pulang ke rumah untuk mengantar keluarganya baru kemudian pergi ke kediaman Aguan.

Sesampainya di sana, Sanusi melihat ada para pimpinan Dewan, seperti Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, Ketua Fraksi Hanura Mohamad Sangaji, Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin, dan Taufik. Ada juga mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja di sana.

"Jadi, saya melihatnya di sana karena Pak Pras itu pegawainya Pak Aguan dulu. Jadi, ya ngomong-nya sudah semaunya saja, sudah akrab sekali," ujar dia.

Sementara itu, pimpinan Dewan lain tampak tidak seakrab Prasetio. Sanusi yakin ini karena pimpinan lainnya baru kenal dengan Aguan.

Dalam pertemuan di rumah itu, dia mengaku berbicara dengan Ariesman. Ariesman memang sempat bertanya proses penyelesaian raperda reklamasi. Kebetulan, saat itu proses raperda baru sampai pada tahap penyerahan draf dari gubernur ke DPRD DKI.

Sanusi menjawab, biasanya DPRD DKI harus menyelesaikan 20 hingga 24 perda setiap tahun. Jika dikebut, satu perda seharusnya bisa selesai dalam waktu 1,5 bulan.

"Waktu itu kebetulan baru disampaikan gubernur tentang materinya. Materinya sendiri saya belum pegang, isinya apa saya belum tahu," ujar Sanusi.

Sanusi menilai jawaban itu bukan berarti menjanjikan percepatan penyelesaian raperda, melainkan hanya memberi jawaban normatif.

Sanusi mengaku kurang tahu dengan apa yang dilakukan pimpinan Dewan lainnya. Sebab, mereka berada di ruangan berbeda dengan Sanusi.

Sanusi mengatakan, pertemuan di sana tidak berlangung lama. Setelah 30 menit, dia pulang.

Kompas TV Sidang Suap Reklamasi Hadirkan Istri Sanusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com