Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RPTRA di Meruya Selatan Dimanfaatkan untuk Berikan Pelatihan kepada Warga

Kompas.com - 01/12/2016, 16:06 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai kegiatan dilakukan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Meruya Selatan, Jakarta Barat. Di samping memanfaatkan RPTRA sebagai tempat bermain untuk anak-anak, RPTRA ini juga digunakan untuk membangun usaha rumahan yang memiliki nilai keekonomian cukup tinggi.

Ida Sarwono, ketua PKK di Kelurahan Meruya Selatan mengatakan, hampir setiap kegiatan PKK dilakukan di RPTRA ini. Selain lokasi yang dekat dengan perumahan warga, RPTRA juga memiliki ruang yang cukup untuk menampung puluhan ibu-ibu yang datang.

Di RPTRA ini berbagai jenis kegiatan sebagai cikal bakal usaha warga dilakukan. Kegiatan itu seperti pelatihan kerajinan tangan hingga memasak.

"Ibu-ibu jadi punya kegiatan untuk nambah penghasilan," ujar Ida kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (1/12/2016).

Kompas.com/David Oliver Purba RPTRA Meruya Selatan, Jakarta Barat, Kamis (1/12/2016)

Ida mencontohkan, sejumlah tas hasil kerajinan warga telah diikutsertakan dalam sejumlah bazar yang diadakan Pemkot Jakarta Barat. Harga tas tersebut mencapai Rp 200.000 per buah.

Kerajinan kebanyakan terbuat dari bahan bekas seperti bungkus makanan, tisu, ataupun barang-barang yang tak lagi terpakai. Ada juga pelatihan memasak yang akhirnya dimanfaatkan warga untuk membuka catering.

"Sebelum ada RPTRA agak sulit dapat tempat. Karena di sini kan tidak ada lagi lapangan kosong ya, semua sudah penuh," ujar Ida.

RPTRA Meruya Selatan diresmikan pada Maret 2016. Luasnya mencapai 1.700 meter persegi. Untuk pembangunan RPTRA di Jakarta Barat tahun 2017, Pemprov DKI telah menyiapkan dana sebesar Rp 50 miliar.

Kompas TV Ahok Resmikan RPTRA Rusun Pesakih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com