Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre 30 Menit untuk Bisa Masuk ke Dalam Toilet

Kompas.com - 02/12/2016, 19:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyaknya orang yang mengikuti doa bersama di Monas, Jumat (2/12/2016), berdampak terhadap panjangnya antrean menuju kamar kecil. Kondisi itulah yang terjadi di kawasan Lenggang Jakarta saat berlangsungnya kegiatan yang juga dilanjutkan dengan shalat Jumat itu.

Kawasan Lenggang Jakarta merupakan salah satu lokasi konsentrasi massa peserta kegiatan yang tak kebagian tempat di dalam kawasan Monas. Di Lenggang Jakarta, sebenarnya ada dua lokasi toilet, masing-masing terdiri atas satu toilet laki-laki dan satu toilet perempuan.

Tiap satu toilet terdiri atas empat pintu sehingga total toilet yang ada di lokasi tersebut ada 16 pintu. Jumlah tersebut tak cukup untuk mengakomodasi jumlah orang yang ada. Akibatnya, terjadi antrean panjang di tiap toilet.

Kompas.com menemukan antrean panjang di salah satu toilet. Orang bahkan butuh waktu hingga 30 menit untuk bisa masuk ke dalam toilet.

Mereka yang mengikuti acara doa bersama itu tampak tertib mengantre walau mengeluhkan kondisi itu. Jika ada yang mulai tak tertib mengantre, pasti akan disoraki secara ramai-ramai oleh yang lain.

"Woy antre, woy antre...," begitulah kira-kira bunyi sorakan itu.

Selama mengantre, mereka yang mengikuti doa bersama itu, yang kebanyakan berasal dari daerah yang berbeda, tampak saling bertukar cerita satu sama lain.

Hasan (76) yang berasal dari Lampung, misalnya, saat mengantre, ia tampak banyak bercerita tentang kejadian yang dialaminya dalam perjalanan ke Jakarta. Hasan mengaku ikut rombongan bus yang berangkat pada Kamis (1/12/2016) sore.

Menurut Hasan, rombongannya sempat dicegah polisi saat akan menyeberang dari Bakauheni ke Merak. Namun, kata dia, tentaralah yang kemudian mengizinkan mereka untuk tetap melanjutkan perjalanan.

"Polisi sudah larang, tapi tentara boleh lanjut. Akhirnya lanjut. Kenapa juga dilarang. Orang mau datang berdoa," kata dia.

Kompas TV Peserta Doa Bersama & Aparat Jumatan di Tengah Hujan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com