Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggil Kadis Tata Air, Ini Penjelasan Sanusi

Kompas.com - 05/12/2016, 16:06 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Terdakwa kasus dugaan pencucian uang, Mohamad Sanusi, mengaku pernah ditelepon Direktur Utama PT Wirabayu Pratama, Danu Wira, ketika masih menjabat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.

Sanusi mengatakan, ketika itu Danu mengeluhkan kepada dia soal proyeknya yang belum dibayar Dinas Tata Air DKI. PT Wirabayu Pratama merupakan salah satu perusahaan rekanan Dinas Tata Air DKI.

"Waktu saya jadi ketua komisi, Danu cerita belum dibayar, 'Bro gue enggak dibayar nih sama Tata Air'. Saya pun bilang 'Lu bersurat aja nanti gue panggil kadisnya'," ujar Sanusi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (5/12/2016).

(Baca: Asal-usul Aset Sanusi Ditanya Satu Per Satu)

Namun, Sanusi membantah hal itu dia lakukan karena Danu adalah temannya. Menurut dia, laporan Danu sama seperti laporan warga Jakarta pada umumnya.

Itu sebabnya dia menyuruh Danu melapor melalui jalur resmi yaitu mengirim surat kepada DPRD DKI. Sanusi mengatakan bukan hanya Danu pegusaha yang melapor kepada DPRD DKI.

Setelah Danu bersurat, Sanusi memanggil Kepala Dinas Tata Air DKI Teguh Hendarwan dan meminta penjelasan. Sanusi membantah meminta Teguh segera membayar proyek pekerjaan yang sudah dilakukan perusahaan temannya.

Dia hanya meminta penjelasan mengenai alasan Dinas Tata Air DKI belum mau membayar.

"Saya enggak bilang minta dibayarkan. Saya bilang bahwa ini ada yang lapor nih namanya Danu Wira," ujar dia.

(Baca: Sanusi Tumpahkan Penyesalan dalam Sidang)

Sanusi mengatakan DPRD DKI tidak berhak memerintah SKPD. Dia hanya bisa meminta penjelasan dan memberi rekomendasi. Keputusan akhir tetap ada pada eksekutif selaku pengguna anggaran.

Sanusi mengatakan sampai saat ini proyek pekerjaan yang dilakukan perusahaan Danu Wira masih belum dibayar. Menurutnya ini berarti dia tidak menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi atau kerabatnya.

Kompas TV Sidang Suap Reklamasi Hadirkan Istri Sanusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com