Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus China yang Baru Datang Hasil Pengadaan Pemprov DKI Tahun 2013

Kompas.com - 05/12/2016, 21:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Pande Putu Yasa, menyebut bus-bus bermerek Zhong Tong asal China yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, baru-baru ini, merupakan hasil pengadaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari lelang tahun 2013. Hal itu diungkapkan Pande saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (5/12/2016).

"Jadi itu bus tender lama, tetapi semua armadanya dipastikan baru. Total bus merek Zhong Tong yang kami beli ada 59 unit, dengan 28 unit yang sudah masuk di Jakarta, lima unit sudah dibawa ke pul, sisanya masih di pelabuhan," kata Pande.

Perum PPD merupakan salah satu operator bus transjakarta. Pande menjelaskan, realisasi pengadaan bus-bus tersebut mundur jauh dari jadwal yang seharusnya. Hal itu terkait dengan masalah keuangan di internal Perum PPD.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sudah tidak memilih bus-bus pabrikan China lagi setelah terdapat banyak masalah pada bus-bus buata China tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, Pande meyakini armada yang datang sekarang ini memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari bus asal China sebelumnya.

"Mesin yang digunakan merk Doosan asal Korea dan persnelingnya buatan Jerman. Karoserinya saja yang dirakit di China. Jadi, soal kualitas, bisa diadulah," tutur Pande.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengaku akan memastikan lebih lanjut mengenai kondisi bus-bus tersebut. Pihaknya turut menjamin bus yang digunakan untuk layanan operasional transjakarta sebagai armada yang baik dan dapat diandalkan.

"Jadi ini kontrak bus Zhong Tong dari PPD sampai 2020. Kalau kami batalkan sepihak kan bakal melanggar hukum. Kami akan pelajari lebih detil. Kalau mengikuti keinginan saya, ya tidak mau pakai (bus asal China) lagi, tapi kami juga harus mengikuti perjanjian," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com