Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Program Rumah Rakyat ala Agus-Sylvi

Kompas.com - 05/12/2016, 22:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni memiliki program rumah rakyat yang menyasar kepada warga yang tinggal di permukiman kumuh serta di bantaran sungai.

Agus menyebut, program ini merupakan program revitalisasi terhadap hunian, tanpa harus menggusur warga ke lokasi lainnya.

"Inilah paradigma yang akan saya angkat dalam rangka penataan perumahan rakyat. Karena saat ini terjadi kekurangan perumahan di masyarakat hampir 300.000 unit rumah," kata Agus, di kawasan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Senin (5/12/2016).

Melalui program perumahan rakyat, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Agus-Sylvi akan membangun tower rumah susun di lokasi yang sama dengan tempat tinggal warga tersebut.

Dengan demikian, kata dia, warga dapat tinggal di lokasi yang sama dengan kondisi yang lebih baik.

"Semua itu harus terintegrasi dengan sistem dukungan yang baik terutama fasos fasum, air, listrik, rumah ibadah, dan juga ruang terbuka yang diharapkan bisa jadi tempat interaksi masyarakat, termasuk anak-anak kita," kata Agus.

Agus berharap, langkah ini menjadi salah satu cara untuk menata tanpa harus menggusur pemukiman warga. Yakni dengan melakukan perbaikan dan pembangunan di lokasi yang sama, bukan memindahkan ke perkampungan atau tempat lainnya.

Selain itu, kata dia, nantinya akan ada lahan khusus untuk tempat usaha warga.

"Ini yang kadang-kadang kita lupakan, tempat usaha ini penting bagi mereka. Bayangkan jika masyarakat yang digusur jauh dari habitat aslinya, artinya mereka juga kehilangan mata pencaharian. Ketika mata pencaharian hilang, mana mungkin mereka bisa bayar sewa rusun," kata Agus. (Baca: Ini Strategi Agus-Sylvi Rebut Suara Pendukung Ahok di PIK dan Muara Karang)

Nantinya akan ada pilot project pembangunan tower yang disebut rumah rakyat ini. Sebuah tower itu akan dibangun di suatu tempat dan dapat ditempati oleh warga setempat. Dia memproyeksi dapat membangun sebanyak 700 tower dengan 300.000 unit selama satu periode atau lima tahun.

"Sehingga ada kemampuan (pembiayaan) dari Pemda, tentunya di-support oleh pihak stakeholders, BUMD, swasta untuk bisa membangun itu (rumah rakyat) secara berkala selama 5 tahun ke depan. Itu target yang kami usung," kata Agus.

Kompas TV Paparkan Visi Misi, Agus Yakin Ekonomi DKI Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com