JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Teratai di Cipete Selatan, Jakarta Pusat, dipilih sebagai tempat blusukan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (6/12/2016).
Baru sekitar 10 meter masuk ke gang, pria yang dikenal dengan nama Ahok itu langsung disambut spanduk besar pasangan nomor 1, Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Spanduk tersebut dipasang di atas kali. Ahok tampak tak acuh, seolah tidak menyadari spanduk itu.
Di bawah spanduk, Ahok bersalaman dengan warga dan mendengar keluh kesah mereka. "Pak di sini banjir terus, padahal dulu enggak Pak," ujar warga.
"Iya Bu, makanya saya mau cek. Seharusnya di Jakarta Selatan itu enggak banjir karena tinggi. Utara saja sudah beres," jawab Ahok.
(Baca juga: Ahok: Kamu Kira Semua Guru Demen sama Saya? Enggak Demen Juga Bos...)
Ia pun kembali meneruskan perjalanannya. Kemudian, Ahok kembali berhenti di depan atribut kampanye Agus-Sylvi.
Jalan Ahok terhenti karena ada ibu-ibu yang berteriak memanggil namanya. Ahok diminta untuk menggendong anak para ibu tersebut.
Semakin dalam Ahok menyusuri gang, poster Agus-Sylvi yang dipasang di tembok rumah warga semakin banyak.
Kawasan itu pun menjadi bernuansa biru karena banyaknya poster-poster yang dipasang. Baik Ahok maupun warga sekitar tidak terlalu memedulikan poster itu.
Sampai akhirnya, ada seorang warga yang meminta maaf kepada Ahok karena banyaknya poster cagub di kawasan ini.
Ahok pun tidak mempermasalahkan adanya poster itu. Dia justru meminta maaf karena tidak mau ikut-ikutan memasang poster, stiker, ataupun spanduk.
Dia kemudian melakukan tes kecil kepada warga. "Kita enggak pasang stiker sih, tetapi saya tanya, Ibu- ibu tahu enggak saya nomor berapa?" ujar Ahok kepada warga.
"Nomor dua, Pak!" jawab warga bersama-sama.
"Nah sudah pada tahu, jadi saya enggak usah tempel stiker yang banyak supaya hemat duit ya," ujar Ahok.
"Uangnya buat sekolah warga saja, Pak," ujar warga kepada Ahok.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.