JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, membuka orasi politiknya pada kampanye terbatas dengan menjelaskan soal istilah gerilya lapangan.
Menurut Agus, kampanye yang dia namakan gerilya itu terinspirasi dari kisah Jenderal Sudirman.
"Istilah gerilya lapangan ini saya adopsi dari operasi tempur Panglima Besar Jenderal Sudirman. Menyatu dengan rakyat, menyiapkan kantong-kantong perjuangan, serta timbul tenggelam di saat-saat yang tepat bersama rakyat," kata Agus di kampanye terbatas yang diselenggarakan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2016).
Agus turut menceritakan pengalamannya saat bergerilya di Cengkareng, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Saat itu, menurut dia, para jurnalis yang meliput kegiatannya terkejut karena gerilya atau kampanye yang dilakukan adalah dengan cara long march sejauh belasan kilometer.
"Menurut para jurnalis, ini adalah kerja lapangan yang cukup melelahkan dan membutuhkan stamina yang prima," tutur Agus.
Ke depan, selama menjalani puluhan hari sisa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Agus memastikan akan tetap bergerilya. (Baca: Agus Punya Cara Sendiri dalam Menata Kota Jakarta)
Masih tentang cerita Jenderal Sudirman, Agus pun yakin perjuangannya meraih hati rakyat Jakarta akan membuahkan hasil yang baik.
"Sebagaimana Panglima Besar Sudirman dulu berjuang, meskipun dengan sumber daya yang terbatas, tetapi karena didorong oleh keinginan luhur untuk memperjuangkan nasib seluruh rakyat, Insya Allah perjuangan kami akan diridhoi oleh Allah," ujar dia.