JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, kembali mengumpulkan ketua RT, RW, LMK, dan tokoh masyarakat. Jika pada Rabu (14/12/2016) pagi Sumarsono mengumpulkan ketua RT dan RW wilayah Jakarta Utara, Rabu sore ini Sumarsono mengumpulkan ketua RT dan RW dari wilayah Jakarta Barat.
Pertemuan itu digelar di GOR Tanjungduren, Petamburan, Jakarta Barat. Kali ini, Sumarsono didampingi Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi. Warga dipersilahkan untuk bertanya apa saja kepada Sumarsono.
"Pak mohon kalau bisa dana operasional diberikan sebulan sekali, jangan dirapel," kata salah seorang ketua RT kepada Sumarsono.
Dana operasional untuk RT adalah sebesar Rp 975.000 per bulan dan untuk RW sebesar Rp 1.200.000 per bulan. Dana operasional tersebut diberikan per tiga bulan, bukan per bulan.
"Dana operasional katanya jangan sebulan sekali. Harusnya enggak ada masalah wong uangnya ada," kata Sumarsono.
Keluhan para ketua RT dan RW di Jakarta Barat kebanyakan adalah soal dana operasional. Mereka mengeluhkan dana operasional yang terlalu kecil. Keluhan ini sama seperti yang dikeluhkan ketua RT dan RW di Jakarta Utara tadi pagi.
Sumarsono menjelaskan bahwa jabatan ketua RT dan RW merupakan bentuk pengabdian, bukan pekerjaan. Dana operasional yang diterima pun bukan gaji. Dia meminta warga untuk membedakan hal itu.
Secara pribadi, Sumarsono sepakat bahwa jumlahnya terlalu sedikit. Dia ingin menaikan biaya operasional untuk RT dan RW. Para ketua RT dan RW langsung bersorak bahagia mengetahui kabar tersebut.
"Tetapi APBD bukan hanya milik ekseutif. Itu juga milik DPRD. Maka aspirasi ini akan kami konsultasikan, kami tanyakan dan bahas dengan DPRD," kata Sumarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.