Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpati dan Dukungan yang Bermunculan Usai Melihat Kesedihan Ahok di Persidangan

Kompas.com - 16/12/2016, 08:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persidangan perdana Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beberapa hari lalu diwarnai dengan tangisan dan kesedihan Basuki. Pria yang akrab disapa Ahok itu menangis karena mengenang keluarga angkatnya yang muslim.

Sesudahnya, tangisan Ahok menjadi perbincangan di media sosial. Sebagian warga merasa simpati dengan kejadian itu dan akhirnya memutuskan untuk mengumumkan dukungannya.

Tidak ada data statistik soal berapa banyak warga yang mendukung usai melihat persidangan Ahok. Namun, tetap bisa dilihat dari orang-orang yang datang ke Rumah Lembang pada hari-hari setelah persidangan.

Seperti kemarin, Kamis (15/12/2016), Rumah Lembang kembali dibanjiri oleh para artis yang mendukung Ahok. Ada Dion Wiyoko, Alien Adita, Cathy Sharon, dan Edric Tjandra. Mereka adalah publik figur yang sebelumnya tidak pernah terjun ke dunia politik.

Misalnya seperti Aline Adita, dia mengatakan sebelumnya dia tidak pernah memposting konten politik apapun ke media sosial. Sampai akhirnya setelah persidangan Ahok waktu itu, dia mem-posting foto Ahok di akun instagramnya dan menyatakan dukungan.

"Kalau saya lucu sebenarnya, saya memang enggak pernah post di social media, tapi kemarin setelah persidangan saya bersimpati, baru kemarin saya ingin ambil real action dan speak out juga mengenai pilihan saya," ujar Aline.

Setelah itu, dia diajak oleh Dion Wiyoko dan Cathy Sharon untuk ke Rumah Lembang dan menemui Ahok. Aline langsung bersedia. Dia bahkan juga bersedia menjadi pembawa acara. Dion dan Cathy juga merupakan artis yang datang ke Rumah Lembang hari ini.

Dion sendiri mengatakan sebenarnya dia sudah lama menjadi pendukung Ahok. Namun, dia tidak pernah menyatakan hal itu di muka umum. Kasus yang menimpa Ahok membuat dia memutuskan untuk mengumumkan dukungan itu.

"Karena bergulir kejadian kemarin itu yang bikin aku akhirnya berfikir, kayaknya perlu kasih dukungan, statement, apapun itu, tanpa embel-embel politik," ujar Dion.

Cathy sendiri berpendapat persidangan Ahok menjadi titik balik pandangan masyarakat. Menurut dia, banyak yang akhirnya bersimpati melihat dan mendengar pembelaan Ahok. Dia mengatakan rasa simpati itu yang membuat teman-temannya seperti Dion dan Aline akhirnya berani mengungkapkan dukungan mereka untuk Ahok.

"Kita sudah melihat bagaimana dia menyampaikan secara jujur dan itu kayaknya kena di hati orang. Mereka seperti merasa, ini saatnya untuk membela Pak Ahok," ujar Cathy.

Jessi Carina Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersalaman dengan anak-anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Bakti Luhur di Rumah Lembang, Menteng, Kamis (15/12/2016).
Para pesohor bukan satu-satunya yang datang karena haru melihat kasus hukum Ahok. Kemarin, sekelompok anak berkebutuhan khusus dari Yayasan Bakti Luhur juga datang untuk mendukung Ahok.

Pengurus Yayasan Bakti Luhur bercerita tentang anak-anak yang ikut terharu menyaksikan persidangan Ahok.

"Saat tanggal 13 kemarin, walau mereka tidak melihat tapi saat Bapak menangis, mereka ikut menangis," ujar dia.

"Kami sebagai pengasuh mereka, akhirnya mencari tahu bagaimana cara mempertemukan mereka dengan Bapak. Kami tidak bisa membantu banyak seperti yang lain, tetapi doa untuk Bapak selalu menyertai," tambah dia.

Kemudian, salah satu anak berkebutuhan khusus, Dian, menyapa Ahok dan warga pendukung lain yang ada di Rumah Lembang. Dian mengajak warga untuk bernyanyi salah satu lagu berjudul "Jangan Menyerah" yang dipopulerkan oleh d'Masiv untuk Ahok.

Lirik lagu tersebut mengajak pendengarnya untuk bersyukur dan tidak menyerah dengan masalah yang terjadi. Seolah ingin bersama-sama menguatkan Ahok, warga lain yang datang ke Rumah Lembang ikut bernyanyi bersama Dian.

Ahok terjerat kasus penodaan agama akibat ucapannya di Kepulauan Seribu tentang Al-Quran surat Al-Maidah ayat 51. Sidang kasus ini akan dilanjutkan pada Selasa (20/12/2016) mendatang.

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Perdana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com