Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Pertanyakan Ahok yang Kerap Melontarkan Kata-kata Kasar

Kompas.com - 16/12/2016, 08:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat acara "Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta" di Kompas TV, Kamis (15/12/2016) malam, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan sempat melontarkan pertanyaan ke cagub pesaingnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang kerap mengeluarkan kata-kata kasar.

Anies mencontohkan kata-kata kasar yang sempat dilontarkan Ahok saat ia tengah diwawancara oleh presenter Kompas TV, Aiman sekitar tahun lalu, ataupun saat ia tengah memarahi para bawahannya di Pemerintah Provinsi DKI.

"Pemimpin adalah pendidik, pemimpin adalah orang yang hadir memberikan contoh. Saya ingin Pak Basuki menjelaskan bagaimana Pak Basuki menjelaskan pada anak-anak kita, kepada anak-anak SMA, ketika Pak Basuki mengeluarkan kata-kata yang tidak mungkin saya ucapkan lengkap, 'bajing dengan akhiran'. Pantaskah itu diucapkan oleh seorang gubernur di Jakarta," tanya Anies.

Menanggapi hal itu, Ahok menyebut dirinya sering menerima kunjungan murid-murid sekolah dari mulai tingkat PAUD hingga SMA di Balai Kota. Ahok menyebut murid-murid sekolah tersebut datang ke Balai Kota khusus untuk mendengarkan dirinya bercerita. Ahok menilai pengurus dan guru sekolah pasti tidak akan mengizinkan murid-muridnya menemui dirinya jika tidak ada hal positif yang bisa dipetik.

"Saat saya bercerita, anak-anak sangat senang. Dan mereka bisa melihat bahwa kita kerja sangat baik. Saya lihat anak-anak menyadari seorang Ahok tidak seperti yang diulang-ulang mengatakan yang kasar. Ahok juga adalah orang yang memberikan teladan dan contoh baik kepada anak-anak," kata Ahok. (Baca: Anies Nilai Ahok Tidak Bisa Jawab Pertanyaannya Saat Debat Cagub)

Kompas TV Adu Gagasan Kandidat Pemimpin Jakarta di Program Rosi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com