JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan menilai seorang pemimpin harus memiliki konsistensi antara apa yang dikatakan dan diperbuat.
Karena itu, ia mempertanyakan jika ada pemimpin yang menyatakan diri bersih, namun laporan keuangan di pemerintahannya tidak dinyatakan "Wajar Tanpa Pengecualian" dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Bagaimana kita bicara anti korupsi jika laporannya saja tidak Wajar Tanpa Pengecualian," kata Anies saat acara "Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta" di Kompas TV, Kamis (15/12/2016) malam.
Turut serta hadir dalam acara tersebut cawagub Anies, Sandiaga Uno dan pasangan pesaingnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. (Baca: Untuk Ketiga Kalinya, Laporan Keuangan DKI Jakarta Dapat Opini WDP dari BPK)
Pada kesempatan itu, Anies menyatakan bahwa dirinya merupakan orang yang konsisten melawan korupsi tidak hanya dengan kata-kata, tapi juga dengan langkah yang konkret.
"Itulah kenapa mantan Komisioner KPK mau menjadi pakar dan juru bicara kami," kata Anies.
Mantan komisioner KPK yang dimaksud Anies adalah Bambang Widjojanto.