Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Bahan Debat Ahok dan Sandi, Bagaimana Nasib Lulusan SMK di Jakarta?

Kompas.com - 16/12/2016, 14:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI nomor dua Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, dan calon wakil gubernur nomor tiga, Sandiaga Uno, sempat saling mengklaim data tentang nasib lulusan SMK di Jakarta.

Hal itu terjadi saat keduanya bertemu dalam acara "Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta" di Kompas TV, Kamis (15/12/2016) malam.

Sandi menyebut lulusan SMK termasuk dalam golongan penyumbang tingginya angka pengangguran di Jakarta. Penyebabnya yaitu dunia usaha tidak bisa menyerap tenaga kerja lulusan SMK.

Namun, Ahok menyatakan, Pemprov DKI sudah mengadakan kerja sama dengan sektor-sektor industri untuk penyaluran para lulusan SMK.

Saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto menjelaskan secara rinci mengenai hal tersebut. Ia menyebut Pemprov DKI memang mengadakan kerja sama dengan sektor-sektor industri. Namun, bukan untuk penyaluran siswa-siswa SMK sebagai tenaga kerja permanen, melainkan hanya untuk praktik kerja.

"Kan ada program link and match, pelaksananya yang pertama dengan sinkronisasi kurikulum. Yang kedua, memberi kesempatan anak untuk praktik kerja industri selama 3-6 bulan," kata Bowo kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2016).

Menurut Bowo, program praktik kerja siswa SMK bukan program Pemprov DKI, melainkan program pemerintah pusat yang diinisiasi saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era 1993-1998, Wardiman Djojonegoro.

Bowo menyatakan, dalam program praktik kerja, siswa SMK tidak otomatis akan menjadi pekerja di perusahaan yang menampungnya itu. Sebab, lanjut atau tidaknya siswa bekerja tergantung dari kinerjanya selama praktik.

"Saat praktik kerja industri ini kan perusahaan juga mengamati dan menilai, jika anak itu potensial. Sama saja kalau kita melihat di toserba ada apel yang bagus kita beli dong," ujar Bowo.

Kompas TV Adu Gagasan Kandidat Pemimpin Jakarta di Program Rosi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com