Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ahok Puas Melihat Perubahan Wajah Kalijodo

Kompas.com - 19/12/2016, 06:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu (17/12/2016) akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta yang sedang non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendatangi kawasan Kalijodo yang berada di wilayah administrasi Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) hampir selesai di kawasan itu.

Siang itu, dengan pakaian kasual Ahok membawa dua putranya, Nicholas Sean Purnama dan Daud Albeenner Purnama, bermain-main di taman tersebut.

Bangunan baru di Kalijodo memang sudah menunjukan rupanya. Ada arena olahraga ekstrem seperti skate dan BMX park yang memilili desain setara dengan standar dunia. Konsep skatepark dan lintasan sepeda BMX seperti itu adalah hal yang diinginkan Ahok.

"Ini semua standar internasional. Kita bisa bikin kompetisi internasional juga di sini sekarang," kata Ahok.

Selain arena olahraga ekstrem, ada pula aula terbuka yang dilengkapi dengan kursi-kursi, mushala, dan toilet. Tepat di akses masuk kawasan tersebut, sebuah bangunan besar juga sudah dibangun lengkap dengan tulisan RPTRA Kalijodo.

Pembangunan RPTRA dan RTH Kalijodo merupakan program coorporate social responsibility (CSR) dari PT Sinarmas. Ahok mengatakan, dia lebih suka menggunakan CSR untuk proyek pembangunan infrastruktur karena jaminan kualitasnya.

Selama berkeliling di Kalijodo, Ahok sempat menaiki sepeda BMX di lintasan ekstrim yang sudah terbangun. Atlet skateboard juga unjuk kemampuan mereka di hadapan Ahok.

Usai berkeliling, Ahok tersenyum dan mengaku sangat puas dengan progress pembangunan Kalijodo.

"Ini bagus sekali, kenapa saya lebih pilih CSR dan kewajiban pengembang? Mereka enggak berani curangin mutu," ujar Ahok.

Kalijodo dulu

Proses pembangunan RPTRA Kalijodo berlangsung cukup cepat. Semua berawal ketika terjadi kecelakaan mobil Toyota Fortuner yang menewaskan empat orang di Jakarta Barat pada awal Februari 2016. Pengemudi tersebut mengaku mabuk setelah pulang dari tempat hiburan malam di Kalijodo. Namun, itu bukan berarti Ahok menertibkan Kalijodo karena kecelakaan itu.

"(Kasus) Fortuner hanya buat aku ingat saja (untuk menertibkan Kalijodo), lho," kata Ahok ketika itu.

Kalijodo merupakan kawasan tempat berjudi dan prostitusi. Tempat itu menjadi bagian kelam Jakarta dan aktif selama 24 jam.

Ahok sudah ingin menertibkan kawasan itu pada 2014. Hanya saja, rencana penertiban itu berdekatan dengan penertiban Waduk Pluit yang dilaksanakan pada akhir 2013.

Kecelakaan mobil Fortuner itu membuat dia teringat, Kalijodo harus ditertibkan. Pada akhir Februari 2016, Kalijodo ditertibkan. Bangunan-bangunan dihancurkan dan diratakan dengan tanah.

Sebagian warga menerima tawaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pindah ke Rusun Marunda. Sementara para pekerja seks komersial (PSK) tampaknya kembali ke kampung halaman masing-masing.

Kini, kesan suram bekas tempat prostitusi itu hilang sudah, digantikan nuansa hijau dari tanaman-tanaman. Tentu saja ditambah dengan bangunan-bangunan sebagai fasilitas penunjang RPTRA dan RTH. 

Kini, tinggal menunggu waktu RPTRA dan RTH Kalijodo dibuka untuk umum.

Ahok pun sudah menjajal fasilitas-fasilitas di sana. Ahok tampak gembira membawa dua anaknya bermain skateboard dan menggowes sepeda BMX di bekas tempat prostitusi itu.

Kompas TV Ahok Puas Dengan Pembangunan Taman di Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com