Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodim Jakbar Akan Tangkap Ormas yang "Sweeping" Atribut Natal

Kompas.com - 20/12/2016, 19:09 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA KOMPAS.com - Komando Distrik Militer (Kodim) 0503 Jakarta Barat (Jakbar) melarang ormas menyisir sentra bisnis terkait pemakaian atribut Natal oleh pekerja Muslim.

"Kalau masih bandel akan kami tangkap dan serahkan ke polisi," tandas Komandan Kodim Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana, Selasa (20/12).

Ia mengingatkan, tindakan menyisir ini selain akan merusak kenyamanan dan ketentraman para pengunjung mal, hotel, dan sentra perdagangan lain di lingkungan Jakbar, juga akan mengganggu kerukunan umat beragama. Oleha karena itu tidak bisa ditolerir.

"Apapun istilahnya, sosialisasi-kah, pelaksanaan fatwa-kah, tidak boleh ada ormas yang turun ke lapangan menyisir. Terkait persoalan hukum dan persoalan teknis lainnya, silakan ormas berkomunikasi dengan polisi atau instansi terkait. Tugas TNI menjaga kerukunan umat beragama, menjaga kebhinekaan yang berarti menjaga keutuhan NKRI," tegas Wahyu.

Sebagai penanda, Kodim akan memasang spanduk spanduk ucapan dan sapaan Natal ke setiap sentra bisnis di Jakbar.

"Spanduk spanduk ini sebagian sudah kami pasang. Insya Allah lusa semua sudah terpasang," tutur Wahyu.

Dianggap teror

Mendengar pernyataan Komandan Kodim 0503, Walikota Jakbar Anas Efendi pun menyatakan dirinya sependapat.

"Ormas manapun tidak boleh melakukan aksi sweeping. Tindakan seperti itu bisa dianggap teror terhadap rasa aman warga khususnya pengunjung. Saya dan jajaran mendukung dan akan mengawal langkah Dandim," tutur Anas saat dihubungi terpisah.

Ia juga sependapat bahwa aksi seperti ini hanya akan merusak kerukunan umat beragama di Jakbar.

"Kesannya jadi ada yang terancam dan mengancam. Lebih baik duduk satu meja dan bicara baik baik," ucap Anas.

Wahyu mengatakan telah bertemu dengan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), berkomunikasi dengan polisi, pengusaha, dan wakil para pekerja. Setelah itu Wahyu akan segera mengumpulkan mereka bersama seluruh ormas mengomunikasikan langkah pengamanan dan ketentraman Natal bersama-sama.

"Saya akan sampaikan, kalau ada pengusaha yang memaksa karyawan Muslim memakai atribut Natal saat bekerja, silakan hubungi polisi. Pengusaha seperti itu memang layak ditindak. Tapi kalau karyawannya mengaku atas pilihannya sendiri karena sadar akan masa depan perusahaannya, maka yang mengancam si karyawan akan berurusan dengan TNI dan aparat penegak hukum lainnya," paparnya.

Penghormatan bendera

Pada bagian lain Wahyu juga mengatakan sedang menyiapkan roadshow ke sejumlah SD, SMP, dan SMA menyosialisasi penghormatan kepada bendera merah putih. Langkah tersebut ia lakukan melihat perkembangan akhir2 ini di sejumlah daerah.

"Ada ormas yang menyatakan menghormati bendera merah putih itu haram. Bendera itu kan simbol negara. Menghormati simbol negara itu kewajiban kita bersama yang bisa dimaknai sebagai memelihara kedaulatan NKRI dan kebhinekaan kita," tandasnya.

Dalam roadshow yang sedang ia siapkan itu ia akan menjelaskan kepada para guru dan siswa, jangan takut menghadapi ancaman massa.

"Laporkan polisi dan TNI. Saya sendiri akan ke lokasi membubarkan massa yang mengancam. Buat saya, NKRI itu sudah harga mati. Semua aspek yang mengancam NKRI harus disingkirkan," ucap Wahyu. (WIN)

Kompas TV Gelar Razia, Petugas Temukan Sajam di Bandara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com