JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, banyak warga Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, yang masih berstatus pengangguran.
Agus menyebut, warga ingin dirinya mengembangkan usaha kecil menengah bagi warga yang tidak memiliki pekerjaan atau usaha itu, terutama jika terpilih sebagai gubernur.
"Tadi saya sambil berjalan kemudian diceritakan bahwa harapan mereka memang di wilayah ini bisa terus dikembangkan usaha-usaha kecil menengah dan juga diharapkan juga bisa menyerap tenaga kerja karena cukup banyak pengangguran yang ada di sini," ujar Agus saat blusukan di Cipinang Muara, Sabtu (24/12/2016).
Agus menuturkan, dia dan pasangannya, calon wakil gubernur Sylviana Murni, memiliki banyak program untuk memperbaiki kesejahteraan warga Jakarta.
Salah satunya dengan melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS), bahkan menambah besarannya untuk meningkatkan ekonomi warga.
"Banyak lagi program-program pro rakyat yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Cipinang Muara ini, dan secara keseluruhan tentunya untuk warga Jakarta," kata dia.
Selain itu, Agus ingin terus memberdayakan komunitas menjadi lebih giat dan melakukan beragam kegiatan positif untuk menghadirkan perbaikan kualitas hidup masyarakat.
Di hadapan warga RW 006 Cipinang Muara, Agus tidak menjelaskan rincian program untuk meningkatkan kualitas hidup tersebut.
Dia hanya menyampaikan garis besar hal yang akan dilakukannya apabila terpilih menjadi gubernur pada Pilkada DKI 2017.
"Insya Allah saya dan Mpok Sylvi akan membawa perubahan untuk Jakarta. Insya Allah saya akan memimpin Jakarta dengan jauh lebih manusiawi, dengan humanis, yang kita bangun adalah masyarakatnya," ucap Agus di hadapan warga.
(Baca juga: "Blusukan" di Cipinang Muara, Agus Didoakan Tokoh Masyarakat yang Sakit)
Agus ingin warga Jakarta bahagia, sejahtera, tidak ada lagi pengangguran karena semuanya mendapat pekerjaan yang baik.
Dia juga menyebut jangan sampai ada warga yang digusur dan dibiarkan.