JAKARTA, KOMPAS.com - Ada peristuwa menarik saat calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkampanye di Jalan Mahoni Gang I Blok A RT 003/009, Lagoa, Jakarta Utara, Selasa (27/12/2016). Anies duduk berdampingan bersama seorang ibu yang pernah diteriaki maling oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Yusri.
Sekitar satu tahun lalu, Yusri pernah dilabeli maling oleh Ahok karena mencoba menarik tunai dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Pasar Koja, Jakarta Utara. Seusai berkampanye, Anies menyempatkan diri mengunjungi rumah sederhana milik Yusri.
Di dalam rumah itu, Yusri menceritakan asal muasal dirinya dilabeli maling oleh Ahok.
"Saat itu, saya pengin beli seragam sekolah pakai KJP, tapi sudah enggak boleh, karena ada aturannya," kata Yusri kepada Anies.
Yusri mengungkapkan, saat itu ia menyambangi Ahok di Gedung DPRD DKI Jakarta. Sebelum itu, Yusri mengaku sudah antusias dan tidak sabar bertemu Ahok. Namun, ekspektasi tak berbanding lurus dengan realita.
Yusri justru dimarahi oleh Ahok. Karena diduga ingin mengambil dana KJP anaknya. Pasalnya, saat itu, Pemprov DKI Jakarta telah membuat kebijakan, KJP tidak bisa ditarik tunai.
"Sesudah ibu diomeli, apa yang terjadi?" tanya Anies kepada Yusri.
Yusri menceritakan, Ahok menginstruksikan anak buahnya untuk mencatat identitas serta nama toko yang akan mencairkan dana KJP di Pasar Koja.
"Saya kaget dibilang maling. Saya dibilang mau dipenjara," kata Yusri. (Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah)
Selain itu, ia mengaku sudah sejak lama melaporkan Ahok ke Mapolda Metro Jaya karena tuduhan pencemaran nama baik. Namun, hingga kini, proses hukum tak juga berjalan.
"Saya sudah pernah dipanggil untuk BAP. Tapi enggak pernah diproses hukum lagi sampai sekarang," kata Yusri. (Baca: Rabu, Ibu yang Dimarahi Ahok soal KJP Bakal Melapor ke Polda Metro)
Mendengar cerita Yusri, Anies berulang kali menunduk dan menggelengkan kepalanya. Sekitar 15 menit pertemuan antara Anies dengan Yusri.