Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 11 Jenis Kejahatan yang Menonjol Selama 2016

Kompas.com - 29/12/2016, 17:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun 2016, Polda Metro Jaya merilis crime index atau indeks kejahatan sepanjang 2016.

Total kejahatan yang terjadi selama 2016 meningkat dari 44.304 pada 2015 menjadi 43.149 pada 2016. Peningkatannya lebih kurang tiga persen. Tercatat, ada 11 jenis kasus yang menonjol pada 2016.

Sebanyak 11 kasus itu adalah pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 3.187 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) sebanyak 719 kasus, penganiayaan berat (anirat) sebanyak 1.153 kasus, pembunuhan 71 kasus.

Selanjutnya, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan 2.866 kasus, kebakaran sebanyak 532 kasus, judi sebanyak 422 kasus, pemerasan/ancaman sebanyak 375 kasus, perkosaan dengan 67 kasus, narkotika sebanyak 5.333 kasus, dan kenakalan remaja sebanyak 5 kasus.

"Crime total untuk 11 jenis kasus mengalami penurunan dari 16.565 kasus pada tahun 2015 menjadi 15.110 kasus pada tahun 2016 atau turun sebesar 9 persen," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, Kamis (29/12/2016).

(Baca juga: Jelang Natal, Kapolda Ingatkan Indonesia Bangsa yang Toleran)

Jenis kejahatan yang mengalami penurunan dari tahun 2016 adalah curat (6 persen), anirat (17 persen), pembunuhan (5 persen), curanmor roda dua (5 persen), curanmor roda empat (25 persen), kebakaran (32 persen), judi (35 persen), pemerasan/ancaman (3 persen), dan narkotika (3 persen).

Adapun yang mengalami peningkatan adalah curas (12 persen), perkosaan (6 persen), dan kenakalan remaja (400 persen).

Jika dilihat dari tingkat penyelesaian tindak pidana atau crime clearance, jenis kejahatan yang turun tingkat penyelesaiannya adalah curas (2 persen), anirat (2 persen), curanmor roda dua (4 persen), judi (20 persen), perkosaan (52 persen), narkotika (2 persen), dan kenakalan remaja (60 persen).

(Baca juga: Polri: Kejahatan Narkotika Meningkat 19,62 Persen pada 2016)

Sementara, itu yang meningkat penyelesaiannya adalah curat (1 persen), pembunuhan (5 persen), curanmor roda empat (7 persen), kebakaran (45 persen), dan pemerasan/ancaman (5 persen).

"Seiring perkembangan kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah hukum Polda Metro Jaya cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun, baik secara kuantitas maupun kualitas dengan modus operandi yang semakin beragam," kata Iriawan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com