Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sumarsono Tak Mau Lagi Gunakan Pelat "B 1 DKI"?

Kompas.com - 30/12/2016, 13:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyatakan tidak mau lagi menggunakan pelat "B 1 DKI" saat beraktivitas dengan mobil dinas. Soalnya ia sering diteriaki warga anti-gubernur petahana Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, yang saat ini sedang non-aktif, ketika menggunakan pelat tersebut.

Sumarsono mengatakan, warga yang meneriakinya seringkali mengira bahwa Ahok yang sedang berada di dalam mobil. Ia Menyatakan, pergantian pelat lebih bertujuan agar tidak ada kesalahan persepsi di masyarakat.

"Jadi daripada memancing persoalan, Karena dulu pernah mobil lewat kemudian diteriaki terus," kata Sumarsono usai kunjungan ke Puskesmas Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (30/12/2016).

Ia mengaku tidak merasa terintimidasi ataupun terganggu dengan tindakan warga itu. Menurut Soni, warga akan langsung meminta maaf saat mengetahui dirinya yang ada di dalam mobil. Namun ia menyayangkan tindakan yang dilakukan warga.

Ia mengatakan, warga meneriakan ungkapan yang dinilai suci dalam ajaran agama Islam.

"Sayang-lah 'Allahu Akbar Allahu Akbar' itu sebuah ungkapan suci yang harus disampaikan dengan sangat khusyuk. Kalau hanya neriaki mobil, padahal begitu dibuka kaca saya, teriakannya jadi 'mohon maaf Bapak'," kata Sumarsono.

Sekelompok warga pengguna sepeda motor membuntuti dan meneriaki Sumarsono dan rombongannya dalam perjalanan kunjungan kerja ke wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat pagi. Gara-gara hal itu, ia langsung mengganti pelat mobil dinasnya dari sebelumnya B 1 DKI menjadi B 1549 RFS.

Dalam perjalanan dari rumah dinas menuju Duren Sawit itu, mobil Sumarsono beserta rombongan sempat melewati sebuah acara warga yang diadakan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Usai lewat di lokasi tersebut, rombongannya kemudian dibuntuti sejumlah pengguna motor yang tampak merupakan peserta acara.

Namun, rombongan Sumarsono tak dibuntuti sampai jauh. Saat rombongan naik melintasi flyover Kampung Melayu, para pembuntut itu langsung mengambil arah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com