JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membatalkan pesta perayaan tahun baru.
Menurut dia, hal itu sudah tepat karena sepanjang 2016, bangsa ini diuji dengan serangkaian kesulitan ekonomi.
"Masih banyak saudara-saudara kita yang belum bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, apalagi merayakan tahun baru dengan pesta," kata Sandi di Masjid At Tin, Sabtu (31/12/2016).
"Sebaiknya seperti ini, berzikir dan menghormati mereka yang tak bisa merayakan malam tahun baru dengan hura-hura," ucapnya, saat menghadiri acara zikir akbar tersebut.
Ia juga berharap 2017 menjadi momen bagi masyarakat Jakarta menggapai capaian yang lebih baik. Karena itu ia berharap seluruh warga Jakarta di pergantian tahun ini mengintrospeksi diri dan memikirkan langkah ke depan.
"Saya pikir kita semua harus optimis menghadapi tahun 2017 dan mari sama-sama kita pikirkan, langkah terbaik apa yang mau kita kerjakan," ujar dia.
Sebelumnya, car free night (CFN) yang rencananya akan digelar di kawasan Sudirman-Thamrin untuk merayakan pergantian tahun dibatalkan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, CFN dibatalkan karena dikhawatirkan mengganggu proyek mass rapid transit (MRT) yang masih dalam tahap pembangunan di ruas Sudirman-Thamrin.
Selain itu, CFN juga dibatalkan dengan alasan kesederhanaan.
"Harapannya perayaan tahun baru bisa dilakukan di masing-masing lingkungan, mungkin dengan mendekatkan diri dengan lingkungan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2016).
(Baca: Alasan "Car Free Night" di Jakarta Dibatalkan)
Perayaan tahun baru di Jakarta digelar di tingkat kotamadya, seperti Jakarta Utara dengan perayaan di Ancol, Jakarta Pusat di Lapangan Arsisi, Jakarta Timur di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Selatan di Setu Babakan, dan Jakarta Barat di Kota Tua serta Kembangan.