Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bawa Ius Pane ke Tempat Penyewaan Mobil hingga Rumah Kontrakan

Kompas.com - 01/01/2017, 19:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian akan membawa salah satu tersangka perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, untuk ke lokasi penyewaan mobil.

Langkah ini dilakukan sebab setelah diinterogasi, Ius menyebut bahwa mobil itu dipergunakan menuju rumah Dodi Triono di Pulomas untuk melancarkan aksi perampokan serta pembunuhan yang mengakibatkan enam orang tewas.

"Setelah ini, kami lakukan pengembangan. Kepada yang bersangkutan akan kami bawa ke tempat di mana yang pertama (menyewa) mobil untuk melakukan kejahatan tersebut," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan, dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdana Kusumah, Minggu (1/1/2016).

Kemudian, polisi juga akan menggeledah rumah kontrakan Ius di Bekasi, Jawa Barat. Polisi, lanjut dia, juga akan mengumpulkan barang bukti, seperti senjata tajam atau parang dan senjata api.

Dari rekaman kamera CCTV diketahui Ius merupakan orang yang menyeret salah satu korban tewas, Diona Arika, dari kamarnya di lantai 2 ke lantai 1. Dia juga menjambak dan memukul Diona dengan senjata api.

(Baca: Ius Pane Seret, Jambak, dan Pukul Diona Pakai Senjata Api)

Selain itu, Ius Pane juga telah menjual barang bukti lainnya yakni handphone di Warung Jambu.

"Kemudian kami rencana akan merilis secara lengkap peristiwa tersebut hingga lurus. Karena ini murni perampokan," kata Iriawan.

Sebelumnya, pelaku yang pertama kali dibekuk dan ditangkap adalah Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Ramlan tewas tertembak, sedangkan Erwin mengalami luka tembak.

Sementara itu, Alfins Bernius Sinaga, tersangka lain yang sempat buron, sudah ditangkap di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat.

Iriawan menyebut dirinya sudah menginterogasi Ius dan Alfins. Dia mempertanyakan, apakah ada pihak lain yang menunjukkan komplotan tersebut untuk merampok dan menyekap di rumah Dodi.

Menurut Iriawan, mereka kebetulan lewat dan merampok rumah Dodi. Mereka berangkat dari Bekasi pukul 08.00 WIB untuk makan dan keliling di wilayah Pulomas.

"Saat kurang lebih 300 meter ada yang bawa kursi putih dari rumah korban, sehingga yang bersangkutan (pelaku) lewat rumah korban dan tak terkunci," kata Iriawan.

Ius sebelumnya menjadi buron dan ditangkap personel gabungan kepolisian saat akan bersembunyi di Medan, Sumatera Utara.

Ius ditangkap tim gabungan dari Polrestro Jakarta Timur, Polresta Depok dan Ditkrimum Polda Metro Jaya.

(Baca juga: Ius Pane ke Medan untuk Sembunyi di Rumah Saudara)

Perampokan di kediaman Dodi Triono di Pulomas diwarnai penyekapan dan menewaskan enam orang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (26/12/2016).

Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.

Kompas TV Perampok Pulomas Ius Pane Dibawa ke Polres Jaktim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com