JAKARTA, KOMPAS.com — Erwin Situmorang, perampok Pulomas yang ditangkap polisi pada Rabu (28/12/2016), telah diinterogasi polisi terkait motifnya menewaskan enam dari 11 orang yang disekapnya.
"Kemarin tersangka Erwin Situmorang sampai menyatakan, setelah melihat korban meninggal, dia bilang, 'Pak lebih baik saya ditembak saja sampai meninggal'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (2/1/2017).
Dari hasil interogasi pula diketahui bahwa para perampok di Pulomas mengaku tak berniat menghabisi nyawa Dodi dan 10 orang yang menghuni rumah tersebut. Mereka tak tahu bahwa perampokan tersebut menewaskan enam penghuninya.
"Selama melakukan aksinya malang melintang di perampokan, dia belum pernah melukai korban dan ada yang meninggal," ujar Argo. (Baca: Begini Modus Perampok Pulomas Gasak Rumah Mewah)
Polisi membekuk Erwin bersama "kapten" perampokan, Ramlan Butarbutar, di sebuah rumah kontrakan di Gang Kalong, RT 08 RW 02, Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016).
Keduanya melawan sehingga polisi menembak kaki mereka. Ramlan tewas karena kehabisan darah, sementara Erwin masih hidup dan dipulihkan di Rumah Sakit Polri, Kramatjati.