JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar menilai perihal DPW Partai Nasdem DKI Jakarta yang melaporkan calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno ke Bawaslu DKI sebagai konflik internal partai tersebut.
Laporan tersebut terkait sikap Sandi yang menghadiri deklarasi dukungan 10 kader Partai Nasdem terhadap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Menurut Dahliah, laporan DPW Partai Nasdem DKI tersebut tidak berkaitan dengan aturan pilkada.
"Kalau ini kaitannya dengan dukungan partai, saya kira tidak terkait dengan aturan penyelenggaraan pilkada, ini soal masalah konflik internal partai di tubuh satu partai pengusung," ujar Dahliah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).
Dahliah menuturkan, dukungan 10 kader Partai Nasdem untuk Anies-Sandi tersebut merupakan dukungan moril. Dukungan tersebut tidak akan mengubah fakta bahwa Partai Nasdem terdaftar di KPU DKI sebagai parpol pengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Misalnya, ada partai yang sebenarnya tidak mendukung calon A, tetapi di strukturnya ada orang-orang yang mendukung calon A. Itu namanya dukungan politis dan moril yang disampaikan, tetapi tidak mengubah dukungan administratif yang sudah ditetapkan oleh KPU pada saat mereka mencalonkan diri," kata Dahliah.
Oleh karena itu, Dahliah mengimbau sebaiknya persoalan tersebut diselesaikan secara internal di tubuh Partai Nasdem sendiri.
"Kalau memang ada sanksi terhadap struktur di partai politik yang tidak sesuai dengan kebijakan partai di atasnya, ya itu harap diselesaikan di internal partai tersebut," ucap dia.
Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti menyebut telah menerima laporan dari DPW Partai Nasdem DKI. Bawaslu DKI melihat adanya dugaan pelanggaran administrasi dalam laporan tersebut.
"Sudah keluar, status laporan dugaan pelanggaran administrasi," tutur Mimah melalui pesan singkat kepada Kompas.com. (Baca: Buntut Dukungan Segelintir Kader Nasdem untuk Anies dan Sandiaga...)
Sebelumnya, 10 orang kader Partai Nasdem dari 10 kecamatan di Jakarta Timur mendeklarasikan dukungan terhadap Anies-Sandi pada Selasa (27/12/2016) lalu. Mereka bahkan menjanjikan 300.000 dukungan untuk Anies-Sandi yang berasal dari kader dan simpatisan Partai Nasdem lainnya.
Penggunaan nama Partai Nasdem begitu kental dalam deklarasi itu. Spanduk kegiatan itu bahkan menggunakan nama "Deklarasi Nasdem Tingkat Kecamatan dan Kelurahan se-Jaktim Dukung Anies-Sandi".
Sebagai bentuk simbolis, 10 kader itu melakukan aksi melepas kemeja kotak-kotak dan baju seragam Partai Nasdem mereka, kemudian menggantinya dengan kaus berwarna merah dengan gambar wajah Anies-Sandi.
Kemeja kotak-kotak sendiri merupakan baju ciri khas pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Deklarasi tersebut dihadiri langsung oleh Sandi. Adapun Partai Nasdem sudah menonaktifkan 10 kadernya yang mendukung Anies-Sandi itu.