JAKARTA, KOMPAS.com — Selama sekitar 11 jam, terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjalani sidang yang keempat, Selasa (3/1/2017).
Sidang tersebut diselenggarakan di lokasi baru, yakni di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, yang dimulai pada pukul 09.00 hingga berakhir sekitar pukul 20.00.
Sebelumnya, sidang digelar di eks Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, di Jalan Gajah Mada, Gambir, Jakarta Pusat.
Karena alasan keamanan dan rekomendasi polisi, tempat sidang pun dipindah ke Auditorium Kementerian Pertanian.
Sebanyak 2.500 petugas gabungan dari unsur Polri, TNI, Satpol PP, dan lainnya diturunkan untuk mengamankan sidang tersebut.
Pengunjung sidang pun dibatasi. Tidak semua awak media bisa meliput langsung di ruang sidang.
Empat orang saksi dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang beragendakan pemeriksaan saksi.
Ahok tampak cukup santai mengikuti persidangan. Sesekali, ia tersenyum mendengarkan keterangan saksi yang hadir.
"Enggak apa-apa dia, senyum-senyum saja, ketawa-ketawa saja," kata Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI, Prasetio Edi Marsudi, di Gedung Auditorium Kementerian Pertanian di Jakarta Selatan.
(Baca juga: Ahok: Saksi Semua seperti "Koor", Minta ke Hakim agar Saya Ditahan)
Kakak angkat Ahok, Andi Analta Amir, menilai, secara umum persidangan Ahok berjalan baik. Meski para saksi seperti menekan Ahok, menurut dia, Ahok baik-baik saja.
"Penekanan ada, tetapi dia kan tidak merasa tertekan," ujar Andi.
Ahok juga disebut santai menghadapi penyampaian keterangan-keterangan saksi.
"Kalau dia (Ahok) kan nothing to lose, jadi biasa-biasa saja, enggak ada yang kayak orang stres, dia santai, alhamdulillah," ujar Andi.
Para saksi
Saksi pertama yang diperiksa ialah Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Dia adalah Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta. Novel menyatakan, unsur Ahok tidak sengaja menistakan agama terbantahkan.