Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 3 Pekerja yang Selamat dari Robohnya Tangga Apartemen Grand Kamala Lagoon

Kompas.com - 04/01/2017, 13:50 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, membutuhkan waktu sekitar tiga pekan untuk menyelidiki insiden kecelakaan kerja di Apartemen Grand Kamala Lagoon pada Rabu (4/1/2016) dini hari.

"Kami butuh waktu sampai tiga pekan ke depan untuk mengungkap kasus ini," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama di Bekasi, Rabu.

Perhitungan waktu tersebut berdasarkan penyelidikan teknis pengerjaan serta meminta keterangan dari hasil audit independen.

"Kami akan cek standar operasional prosedur (SOP) hingga meminta keterangan audit independen dulu," katanya.

Bayu mengatakan, hingga saat ini pihaknya baru memeriksa tiga orang saksi dari kalangan pekerja yang selamat dari insiden runtuhnya tangga darurat di Tower Emerald North Apartemen Grand Kamala Lagoon yang tengah dikerjakan di Kelurahan Pekayonjaya, Kecamatan Bekasi Selatan.

"Tiga orang ini sedang dimintai keterangan di kantor saya. Mereka pekerja bangunan," ujar dia.

(Baca juga: Kronologi Robohnya Tangga Darurat di Apartemen Grand Kamala Lagoon)

Pihaknya juga berencana memanggil pihak kontraktor, yakni PT PP, untuk dimintai keterangan seputar kejadian itu.

Bayu mengaku telah menghentikan sementara proses pembangunan apartemen yang sudah berjalan sejak 2013 itu untuk keperluan penyelidikan.

Petugas kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk mensterilkan bangunan itu guna olah tempat kejadian perkara.

Diberitakan sebelumnya, insiden runtuhnya tangga darurat dari lantai 32 hingga ke basement itu menimbulkan dua korban dari kalangan pekerja atas nama Pajar Sidik dan Omen.

Korban Pajar hingga kini masih tertimbun reruntuhan puing tangga darurat setinggi lima meter di lantai basement pada ruangan berukuran 6x2 meter.

Sementara itu, Omen berhasil selamat meski sempat tertimpa puing di bagian wajah dan sedang menjalani rawat jalan.

(Baca juga: Pekerja Terjebak Reruntuhan Tangga Darurat Apartemen Grand Kamala Lagoon )

Puluhan personel gabungan dari Pemadam Kebakaran Jakarta Timur dan Kota Bekasi dikerahkan untuk mengevakuasi korban Pajar dari reruntuhan puing.

"Kita belum tahu apakah Pajar masih hidup atau sudah meninggal, proses evakuasi masih berjalan," kata Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com