JAKARTA, KOMPAS.com - Para pendukung Persija Jakarta, The Jakmania, mengapresiasi rencana calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, membangun sebuah stadion bertaraf internasional di Jakarta.
Namun, mereka menyatakan keberatan apabila nantinya stadion itu dibangun di pulau reklamasi.
Permintaan itu disampaikan salah seorang anggota The Jakmania, Kojek, saat hadir dalam kampanye cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017).
Dalam pandangan Kojek, rekmalasi di Teluk Jakarta berdampak terhadap banyaknya warga pesisir yang tergusur.
"Sekarang gubernurnya pro reklamasi. Tapi kami berharap stadion tidak dibangun di atas pulau reklamasi. Karena kalau nanti kami ke sana sama saja berdiri di atas penderitaan orang-orang yang tergusur," kata Kojek.
(Baca: Pesan Anies kepada The Jakmania jika Dibangun Stadion Sekelas Old Trafford)
Kojek mengatakan tak adanya lahan merupakan salah satu masalah yang menyebabkan tak kunjung dibangunnya stadion untuk Persija. Karena itu, ia meminta agar Sandiaga tidak menyelesaikan masalah tersebut dengan membangun stadion di atas pulau reklamasi.
Menanggapi Kojek, Sandiaga menjelaskan bahwa stadion yang direncanakan dibangun akan berlokasi di Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara.
Ia menyadari lahan tersebut kini masih dalam status sengketa. Namun, Sandiaga yakin dapat menyelesaikan masalah tersebut jika nantinya terpilih.
Sandiaga mengaku sudah mendapat pemaparan dari tim hukumnya mengenai solusi untuk menyelesaikan masalah lahan Taman BMW.
"Semua akan bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama. Bukan melalaui pengadilan. Sehingga Insya Allah kita bida menjadikan lahannya untuk stadion bertaraf internasional," ucap Sandi.
(Baca: Pendiri Jakmania Berharap Sandiaga Jadi seperti Bandung Bondowoso)
Lahan Taman BMW adalah lahan yang sebenarnya direncanakan untuk pembangunan stadion oleh Pemerintah Provinsi DKI. Pada awalnya, lahan tersebut merupakan kewajiban pengembang yang diberikan PT Agung Podomoro.
Namun, lahan diketahui masih dalam status sengketa antara PT Agung Podomoro dan PT Buana Permata Hijau. Masalah tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Adanya sengketa lahan berdampak terhadap tak kunjung terlaksananya rencana pembangunan stadion.