JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Didi Agus memastikan jenazah yang ditemukan Rabu (4/1/2017) pagi, di dekat Pelabuhan Tanjung Priok, George Bernard Cristopher (26), merupakan salah satu korban yang tewas akibat insiden terbakarnya Kapal Zahro Express di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017).
"Untuk Cristopher dipastikan tewas bukan karena terbakar, tetapi dia tewas karena tenggelam," ujar Didi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu sore.
Didi menambahkan, penyebab tewasnya Cristopher diketahui berdasarkan hasil otopsi. Menurut Didi, jenazah Cristopher lebih mudah diidentifikasi ketimbang jenazah lainnya.
"Wajahnya masih bisa dikenali. Karena kan dia tewasnya bukan karena terbakar. Untuk memastikan itu jenazah Cristopher kita mencocokan hasil rekam giginya dan hasilnya cocok," ucap dia.
(Baca: Nelayan Temukan Jenazah yang Diduga Korban Insiden Zahro Express)
Jenazah Cristopher masuk ke RS Polri Kramatjati pada Rabu pagi. Proses identifikasinya selesai sekitar pukul 15.00 WIB.
Jenazah Cristopher pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan pada Rabu pagi. Setelah itu, Jenazah Cristopher dibawa ke RS Polri untuk diotopsi.
Saat pertama kali ditemukan, Jenazah Cristopher masih mengenakan baju, celana jeans dan jaket. Dari dompet Cristopher ditemukan uang Rp 1,4 juta, uang dollar, KTP, SIM, ATM dan dua buah ponsel.