Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Lakukan Penipuan, Gus Joy Akan Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Kompas.com - 04/01/2017, 19:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang saksi pelapor dalam persidangan kasus Ahok, Gus Joy Setiawan, dituduh melakukan penipuan terkait pemberian tanah wakaf seluas 1.000 meter persegi untuk pembangunan masjid di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Seorang pengacara bernama C Suhadi mengatakan, dia dan kliennya akan melaporkan Gus Joy ke Bareskrim Mabes Polri setelah melengkapi berkas laporan yang dibutuhkan.

"Hari ini laporan pengaduan belum (dibuat) karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Kami masih diminta syarat lain. Tidak lama lagi akan kami penuhi dan kami laporkan," ujar Suhadi di kantor Bareskrim Polri, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2017).

Suhadi mengatakan, dugaan penipuan yang dilakukan Gus Joy bermula pada Maret 2014.

Saat itu, menurut Suhadi, Gus Joy berjanji kepada kliennya, Norman, akan membangun masjid jika Norman mewakafkan sebagian tanahnya.

Atas dasar kepercayaan, akhirnya Norman memberikan sebagian tanahnya seluas 1.000 meter persegi kepada Gus Joy.

Namun, kata Suhadi, hingga saat ini Gus Joy belum merealisasikan janjinya tersebut.

"Klien saya punya tanah, Gus janji mau bangun masjid di tanah itu. Tanah sudah dalam penguasaan dia sekitar 1.000 meter, tapi enggak pernah dibangun. Yang lebih parah, masyarakat sudah tahu, bahkan Pak Norman sudah bikin fondasi. Jelas klien saya kehilangan tanah 1.000 meter. Itu yang akan kami tuntut karena ini adalah serangkaian penipuan," kata Suhadi.

Sementara itu, menurut Norman, Gus Joy mengaku memiliki banyak kenalan dari kalangan pengurus pesantren yang bisa membantu pendirian masjid dan berprofesi sebagai pengacara.

Norman mengaku percaya terhadap semua perkataan Gus Joy.

Dia pun sempat membuat yayasan sebagi salah satu syarat pembangunan masjid.

Namun, setelah surat kepemilikan tanah diserahkan, Norman kesulitan untuk menghubungi Gus Joy.

"Selama ini dia menghilang, dihubungi susah juga," kata Norman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com