Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Dugaan Penodaan Agama oleh Rizieq Shihab, Ketua PP PMKRI Diperiksa

Kompas.com - 04/01/2017, 22:23 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP-PMKRI) dalam penyelidikan dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Ketua Umum PP-PMKRI Angelo Wake Kako mengatakan dalam pemeriksaan yang berlangsung selama enam jam, pihak PMKRI menjawab 19 pertanyaan seputar dasar melaporkan Rizieq dan mengapa PMKRI merasa terhina.

"Tadi sudah dijelaskan bahwa ceramah yng disampaikan Rizieq itu dalam situasi di mana ada gelak tawa, olokan, ejekan, hinaan terhadap umat kristiani," ujar Angelo di Mapolda Metro Jaya, Rabu malam (4/1/2017).

Angelo meyakini banyak umat kristiani yang juga merasa terhina atas ceramah Rizieq. Ia menyayangkan ucapan Rizieq memecah belah persatuan umat beragama yang sudah lama dipupuk oleh pendiri bangsa.

"Ini soal keimanan saya yang orang lain tidak bisa masuk ke dalam," ujarnya.

Selain memberi keterangan, PMKRI juga menyerahkan CD berisi rekaman ceramah Rizieq yang memuat konten yang dianggap mencela keyakinan umat kristiani. Besok, pihak PMKRI rencananya akan dipanggil kembali.

Angelo menyebut ada dua orang dari pihaknya yang dimintai keterangan. (Baca: Laporkan atas Dugaan Penodaan Agama, PMKRI Berharap Rizieq Tak Kebal Hukum)

"Setelah ini nanti pihak kepolisian akan memanggil ahli. Ada ahli pidana, ada ahli agama, ada ahli IT dan ada ahli agama juga ada dari agama Katolik, Protestan, Islam, ini akan semua disipkan untuk memeperkuat laporan pelapor," ujarnya.

Selain itu, Angelo juga mendengar dari pihak kepolisian bahwa akan ada rekonstruksi untuk memastikan tuduhan yang dimaksud. Angelo menduga ceramah Rizieq yang tersebar di dunia maya bukanlah satu-satunya kesempatan Rizieq memperolok keyakinan kristiani.

"Rekonstruksi ini juga akan dilakukan di beberapa tempat antara lain di tempat kejadian pada waktu pernyataan itu disampaikan oleh Rizieq Shihab, kemudian juga PMKRI sebagai tempat di mana mereka melihat dalam Youtube," ujarnya.

Kompas TV Ketiga Kalinya, Rizieq Shihab Dilaporkan ke Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com