JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Bunyamin (43), Lien Herlina (40), dan Fahira Azzahra (17), merupakan satu keluarga yang menjadi korban meninggal dalam kebakaran Kapal Zahro Express.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Didi Agus M mengatakan, Lien dan Fahira berhasil diidentifikasi dari sampel DNA Abdan (14), anak bungsu keluarga tersebut yang jadi korban selamat kebakaran kapal.
"Dari adiknya (Abdan) yang masih hidup," ujar Didi di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2017).
Sementara Bunyamin, lanjut Didi, dapat diidentifikasi berdasarkan data ante mortem giginya. Bunyamin lebih dahulu diidentifikasi daripada Lien dan Fahira, yakni pada Selasa (3/1/2017).
Sementara Lien dan Fahira baru diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga pada Kamis ini.
"Bapaknya sudah teridentifikasi menggunakan metode lain, tidak DNA, (tetapi) data gigi," kata Didi.
Dari 23 korban meninggal yang dilarikan ke RS Polri, masih ada tiga korban yang belum teridentifikasi. Menurut Didi, ketiga korban tersebut juga akan diidentifikasi menggunakan DNA.
"Iya DNA juga yang tadi tiga. Dua sudah diambil DNA-nya, yang satu lagi siang baru diambil DNA sampingnya, dari orangtuanya," ucapnya. (Baca: Satu Keluarga Jadi Korban Kapal Zahro Express, 8 Selamat, 1 Tewas, 4 Hilang)
Selain ketiga korban yang masih diidentifikasi, empat korban lainnya yang sudah diidentifikasi juga menggunakan DNA. Mereka yakni Lien, Fahira, Nadia Syifa (16), dan Yeti Pramutia (52). Mereka semua diserahkan kepada keluarga hari ini.
"Yang empat tadi sulit semua. Jadi, gigi depan ini habis semuanya, pecah dan hancur, yang ada belakang. Sementara kalau kita ambil itu gigi depannya saja," tutur Didi.