JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Agung Budijono tak menampik jika ada kekerasan dari para perampok Pulomas kepada para penghuni rumah Dodi Triono (59). Adapun para perampok di Pulomas adalah, Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga dan Ius Pane.
"Kalau pemukulan pasti ada," ujar Agung seusai pra rekonstruksi di rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).
Namun, menurut Agung tidak semua korban mengalami kekerasan oleh para pelaku. Diketahui Ius Pane sempat menyeret putri sulung Dodi, Dionita dari kamarnya di lantai 2 hingga ke lantai bawah.
Tak hanya itu, Ius juga sempat memukul Dionita menggunakan gagang pistol.
"(Anak) almarhum pertama dan beberapa sopir karena ada spontan untuk berontak," ucap dia.
Agung menambahkan, menurut keterangan para pelaku, mereka memukul korban karena mereka mencoba melawan.
"Berontak itu biasa namanya orang kalau dipaksa sama orang enggak kenal pasti berontak," kata Agung. (Baca: Detik-detik Penyekapan dan Perampokan di Pulomas)
Dalam kasus itu polisi telah menangkap semua tersangka. Mereka adalah Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane.
Dalam peristiwa penyekapan itu korban yang tewas adalah Dodi dan kedua anaknya, Diona (16) dan Gemma (9). Selain itu ada Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasro yang merupakan sopir keluarga.
Mereka tewas karena kehabisan oksigen. Sementara Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23) ditemukan masih hidup. Zanette merupakan putri Dodi, dan tiga yang lainnya pekerja di rumah Dodi.