JAKARTA, KOMPAS.com - Eggi Sudjana mengaku telah ditanya penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya soal pertemuan dengan sejumlah tersangka makar di pondok pesantren Az-Zikra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 18 November 2016. Egi tahu dari para penyidik bahwa pertemuan tersebut diduga sebagai perencanaan untuk melakukan makar.
"Rapat 18 November di Az-Zikra tempat Arifin Ilham, tapi saya terlambat dan saya katakan kalau rapat di Az-Zikra justru rapat itu menyetujui hasil masukan atau usulan Kapolri untuk pelaksanaan demo di Monas, bukan di Thamrin," kata Eggi di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/1/2017).
Eggi mengatakan seluruh elemen hadir di sana untuk menggerakan aksi 2 Desember, mulai dari kelompok berbasis agama hingga aktivis seperti purnawirawan Kivlan Zein. Namun ketika ditanya penyidik apakah Ratna Sarumpaet dan Rachmawati Soekarnoputri menghadiri pertemuan tersebut, Eggi mengaku tidak menyaksikan mereka berdua.
Penyidik menduga ada tokoh maupun kelompok yang ingin mendompleng rencana doa tersebut.
"Satu hal yang tidak pas kalau saya saksi makar. Karena kami berkaitan dengan kegiatan GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa)," kata Eggi.
Eggi diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk Rachmawati Soekarnoputri. Ia sebelumnya juga diperiksa sebagai saksi untuk Sri Bintang Pamungkas.