Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangisan Guru Honorer Saat Ceritakan Sulitnya Diangkat Jadi CPNS

Kompas.com - 10/01/2017, 14:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah guru honorer di Jakarta mengadukan nasib mereka yang tidak kunjung diangkat menjadi CPNS kepada Komisi E DPRD DKI.

Padahal, mereka mengaku sudah lulus tes tertulis untuk menjadi CPNS. Salah satunya adalah Jobson Aritonang, guru yang mengajar mata pelajaran matematika di SMKN 23 di Pademangan Jakarta Utara.

Ketua Umum DPP Federasi Pendidikan dan Aparatur Sipil Negara Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Muchtar, mengatakan bahwa pengangkatannya ditolak berdasarkan memo dari Kepala Dinas Pendidikan DKI saat itu, Lasro Marbun.

"Maka Pak Jobson menggugat ke PTUN pada 2015. Kemudian ada kesepakatan untuk melakukan perdamaian dan Lasro berjanji Jobson diproses jadi PNS 2015," ujar Muchtar dalam rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (10/1/2017).

(Baca juga: 30 Tahun Jadi Guru Honorer, Euis Telah Kubur Impiannya Jadi PNS)

Akan tetapi, setelah itu keluar surat dari Kadisdik yang baru, Arie Budiman. Isi surat tersebut menyatakan bahwa 29 guru honorer tidak bisa diangkat menjadi CPNS.

Jobson akhirnya kembali menggugat di PTUN. Muchtar mengatakan, kini Jobson malah diberhentikan dan gajinya tidak dibayar. Hal ini, kata Muchtar, telah memutus pendapatan Jobson.

"Padahal hakim bilang jangan ubah status orang ini sampai keputusan sidang selesai," ujar Muchtar.

Menangis

Selain Jobson, ada Oktoberta Sri Sulastri yang merupakan pengajar di SDN Duri Utara 01 Pagi sejak 2002.

Sulastri termasuk guru yang akhirnya menggugat karena tidak kunjung diangkat menjadi CPNS. Sambil terisak, Sulastri mengatakan bahwa ia sudah tidak diberi kelas lagi.

"Sejak saya gugat, saya enggak diberi kelas lagi dan digantikan guru bantu dari Disdik. Pihak yang mengganti adalah kepala sekolah atas perintah Disdik. Sekarang saya enggak bisa apa-apa," ujar Sulastri sambil terisak.

Ada juga Sugianti yang batal diangkat sebagai CPNS. Sugianti mengaku hanya diberitahu secara lisan soal pembatalan itu.

"Saya hanya diberi tahu bahwa data saya enggak diusulkan Disdik dengan alasan ditarik kepala sekolah," ujar Sugianti.

Setelah dikonfirmasi ke kepala sekolah, kata Sugianti, datanya tidak pernah ditarik. Ternyata, data Sugianti yang diusulkan Disdik DKI ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) berbeda.

"Data itu isinya bukan pengalaman mengajar saya, ini yang menjadi dasar menggugat ke PTUN," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com