JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku dimarahi anggota tim suksesnya karena kerap berkampanye dengan kalimat "jangan pilih saya".
"Saya kan selalu bilang, 'Kalau ada yang lebih baik, jangan pilih saya'. Eh, dimarahin tim sukses saya, 'Awas ya, jangan lagi'," kata Ahok saat berorasi di depan pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
Ketika berkampanye, Ahok diketahui memang lebih sering melontarkan kalimat agar pendukungnya tidak sungkan untuk memilih calon lain apabila calon lain itu dinilai lebih baik darinya.
Menurut Ahok, cara tersebut sudah dilakukannya sejak terjun ke dunia politik, termasuk saat mencalonkan diri pada Pilkada Belitung Timur 2005 dan sebagai calon anggota DPR RI pada Pileg 2009.
"Dari di Belitung, DPR RI, kalau ada yang lebih baik, jangan pilih saya," ujar Ahok.
Saat berorasi di Rumah Lembang pada hari ini, Ahok sempat memaparkan berbagai keberhasilannya selama dua tahun memimpin Jakarta, seperti meminimalkan banjir dan memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau di permukiman penduduk. (Baca: Megawati Akan "Turun Gunung" untuk Ahok-Djarot)
Selain itu, Ahok menyatakan, bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar mulai tahun ini tidak hanya menyasar anak keluarga tidak mampu yang sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA, tetapi juga yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri.
"Makanya, perpanjang kontrak saya," kata Ahok disambut tepuk tangan pendukungnya.