Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan DKI Undang PHL yang Mengadu ke Sumarsono

Kompas.com - 13/01/2017, 14:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Jakarta, Ali Maulana, mengatakan sebanyak 27 pekerja harian lepas (PHL) Jatinegara sudah diundang ke kantor mereka di Cililitan, Jakarta Timur. Para PHL atau biasa disebut pasukan oranye itu akan diberikan penjelasan terkait alasan pemberhentian mereka.

"Tadi pagi, mereka diundang sebanyak 27 orang tapi yang hadir hanya 25 orang. Kami  jelaskan secara umum alasan pemberhentian mereka," kata Ali kepada Kompas.com, Jumat (13/1/2017).

Selain menyampaikan alasan secara umum, para PHL juga diberi penjelasan satu per satu sehingga masing-masing mereka mengetahui alasan pemberhentian mereka. Ali mengatakan hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Ia mengatakan dirinya tidak ingin beredar anggapan terjadi sogok-menyogok dalam proses perekrutan PHL.

"Kan disebut ada suap, sekarang sudah enggak ada yang berani lagi, kalau ketahuan kami pecat. Kalau memang ada, sebut namanya siapa, pasti kami tindak," kata Ali.

Pada Rabu lalu, sejumlah PHL dari Kecamatan Jatinegara mendatangi Pelaksana Tugas Gubernur (PLT) DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota Jakarta. Mereka mengeluhkan pemberhentian secara mendadak, padahal mereka sudah bekerja lama. Saat mereka diberhentikan, ada penerimaan 200 PHL baru.

Sumarsono sempat mencurigai adanya indikasi sogok-menyogok dalam rekrutmen PHL.

Ali menjelaskan alasan pemberhentian karena mereka tidak lulus tes. Kontrak para PHL lama berakhir pada 31 Desember 2016. Hal ini karena semua PHL dikontrak secara pribadi per tahun.

"Jadi begini, program untuk perpanjangan kontrak dan seleksi baru penerimaan PHL adalah 31 Desember, karena memang mereka kan kontrak setahun," ujar Ali.

Ali mengatakan seleksi tersebut bukan hanya untuk PHL baru saja melainkan juga PHL yang sudah lama yang dikontrak per tahun. Ali mengatakan PHL lama yang memiliki rapor baik memang menjadi prioritas. Meski demikian, dalam proses seleksi tersebut, ada PHL lama yang ternyata tidak lulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com