Anies: Tadi Visi Perut, Otak, dan Dompet, Tak Ada Moral dan Karakter

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mengatakan bahwa meningkatkan mutu pendidikan bukan dari sisi pembangunan sekolah semata. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah visi pendidikan itu sendiri.

"Tadi dibilang (Basuki Tjahaja Purnama) visi perut, otak dan dompet. Di sana tak ada moral, tak ada karakter, tak ada nilai,” kata Anies saat debat para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU0 DKI di Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).

Menurut Anies, perlu ada pembangunan iman, takwa, dan ahlak. Masyarakat Indonesia dinilai membutuhkan karakter moral yang jujur, ikhlas, tuntas, dan beriman.

"Pendidikan bukan sekadar siapkan pekerjaan dan tumbuhkan angka partisipasi, pendidikan adalah soal menumbuhkan ahlak dan karakter,” kata dia.

Bila terpilih, Anies akan membuat program penumbuhan karakter di sekolah. Sementara untuk lingkungan, akan dibuat sistem peningkatan mutu pendidikan lewat karakter.

Dia mencontohkan akan membuat program mengaji dari waktu maghrib sampai waktu isya untuk siswa muslim. Dia akan membuat jam belajar bagi seluruh peserta didik dari jam 19.00 - 21.00.

Pembangunan karakter ini bukan sekadar program, juga gerakan.

"Kami akan undang mahasiswa dan profesional turun ke kampung dan bantu adik-adikmu, bimbing mereka belajar di sore hari,” kata dia.