JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat sejumlah hal yang bisa diperbaiki dalam pelaksanaan debat cagub-cawagub DKI.
Ia mengusulkan agar KPU DKI menyediakan waktu untuk koreksi fakta dan data.
"Contoh Pak Gubernur katakan ada surat dari Kepala BNN untuk Mendikbud. Enggak ada surat itu. Boleh dicek di BNN dan Mendikbud," kata Anies di Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).
Anies memastikan klaim Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal Anies yang kurang perhatian pada narkoba dalam pendidikan, salah besar.
Menurut Anies, saat ia masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia malah ingin merevisi kurikulum agar bisa memasukkan materi tentang narkoba.
"Ada paslon yang ungkap fakta yang keliru kemarin tidak ada waktu untuk koreksi. Ke depan semoga bukan cuma diberikan waktu untuk berdebat lagi tapi fakta yang keliru perlu dikoreksi," kata Anies.
(Baca juga: Anies Sebut Ahok Emosional Jawab Pertanyaannya)
Hal senada diutarakan pasangannya, cawagub Sandiaga Uno. Sandi juga menyatakan pernyataan yang disampaikan Djarot tentang pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah, keliru.
"Koreksi Pak Djarot hanya 10 persen dari pemberdyaan UMKM yang sukses, saya buktikan sendiri dari yang saya bina selama 15-20 tahun lebih, 80 persen sukses kalau diberi mentoring," kata Sandiaga.
Debat pertama yang diselenggarakan KPU DKI telah berlangsung semalam, Jumat (13/1/2017). Debat selanjutnya akan diselenggarakan pada 27 Januari dan 10 Februari 2017.