Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Beradik Ditelantarkan di SPBU karena Orangtuanya Poligami

Kompas.com - 15/01/2017, 12:45 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak beradik bernama Tegar (7) dan Nana (5) ditelantarkan ibu kandungnya di SPBU Ujung Menteng, Cakung.

Petugas Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Cakung, Jubaedah, mengatakan kedua anak itu ditinggalkan di SPBU karena masalah poligami orangtuanya.

"Jadi ceritanya ibunya itu dimadu, anak-anak itu kan sama istri kedua. Terus istrinya itu mau pisah akhirnya anak itu ditinggal di SPBU Ujung Menteng," ujar Jubaedah kepada Kompas.com, Minggu (15/1/2017).

Namun, Jubaedah mengaku tidak tahu lebih banyak alasan anak tersebut ditelantarkan. Kedua anak tersebut sudah diantar pulang ke rumah ayahnya di Margahayu, Bekasi.

Jubaedah mengatakan ayah anak-anak itu tinggal bersama istri pertama di Bekasi. Jubaedah mengatakan kedua anak itu sengaja tidak diantar ke rumah ibu kandungnya.

"Kalau kita kasih ke dia, percuma nanti dibuang lagi anaknya," ujar Jubaedah.

Kedua bocah ini awalnya ditemukan oleh polisi di SPBU Ujung Menteng. Keduanya berada di SPBU tersebut tanpa didampingi oleh orang yang lebih tua. Saat ditemukan, sang kakak memakai kemeja oranye bertuliskan "legend", sedangkan adiknya mengenakan baju biru bercorak kembang-kembang.

Sebelumnya Jubaedah mengatakan mereka berdua diantar ke rumah ayah kandungnya di Bekasi, semalam. Kedua bocah ini awalnya ditemukan oleh polisi di SPBU Ujung Menteng.

Keduanya berada di SPBU tersebut tanpa didampingi oleh orang yang lebih tua. Jubaedah mengatakan petugas mengorek keterangan dari dua bocah tersebut. Akhirnya, diketahui bahwa mereka memilki ayah yang tinggal di Bekasi.

Dua anak tersebut tidak mengetahui alamat rumah ayahnya secara lengkap. Sehingga, petugas sempat berkeliling terlebih dahulu sampai akhirnya menemukan rumah ayah mereka berdua di Margahayu. "Jadi sekarang sudah di rumah Bapaknya," ujar Jubaedah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com