JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa lebih baik memindahkan warga yang tinggal di bantaran sungai.
Ia mengaku tak ingin membiarkan mereka menderita tiap kali banjir datang.
"Kamu kira enggak banyak air mata kalau banjir? Saya yakin kalau Jakarta banjir lebih banyak air mata, yang orang meninggal karena kena TBC atau jatuh dari rumah," ujar Basuki atau Ahok di Kuningan, Jakarta, Minggu (15/1/2017).
Ahok mengatakan, kesedihan warga akibat banjir lebih banyak daripada kesedihan warga yang dipindahkan ke rusun.
Dulu sebelum Kampung Pulo dan Bukit Duri ditertibkan, kata dia, kawasan itu pasti banjir ketika Bendung Katulampa siaga 1.
Ketika itu, banyak orang yang meninggal karena tersengat listrik atau tenggelam.
Ahok mengakui pasti ada orang yang tetap merasa sedih ketika dipindahkan Pemprov DKI ke rusun.
Namun, banyak juga warga yang merasa bahagia telah direlokasi. Sayangnya, hanya mereka yang kecewa saja yang terus dibahas.
"Waktu kita pindahin, ada enggak air mata tangis karena dia ngga mau pindah? Pasti ada. Tapi yang senyum bahagia, yang bersyukur, terima kasih sama saya, banyak juga kok," ujar Ahok.
"Makanya gini aja, tunggu saja 15 Februari, lihat lebih banyak yang nangis apa ketawa," kata Ahok.