Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Sulit Hindari Keberadaan Anak-anak dalam Kampanye

Kompas.com - 15/01/2017, 20:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menanggapi soal kehadiran anak-anak pada kampanye akbar di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

Sandiaga mengaku sudah mengingatkan untuk tidak membawa anak-anak pada kampaye.

"Rata-rata mereka juga menyatakan gimana susah, anaknya juga enggak bisa ditinggal," kata Sandiaga di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

Sandiaga mengatakan, dia sudah memberikan solusi dengan menempatkan anak-anak di bagian belakang saat kampanye. Namun solusi itu dianggap tidak permanen.

Sebab, menurut dia, kampanye masih dianggap hiburan oleh masyarakat, tak terkecuali anak-anak.

Mereka ingin lihat dan bersalaman. Adapun, kata Sandiaga, masyarakat Indonesia masih menganggap bersalaman dengan orang sukses atau tinggi membawa berkah.

"Jadi susah mau gimana. Karena mau gimana pun juga ada anak kecil. Ini budaya kita dan harus fleksibel," kata Sandiaga.

Sebelumnya, anak-anak menggunakan atribut kampanye calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat kampanye akbar di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

Baca juga: Kampanye Akbar Anies-Sandi Dihadiri Anak-anak

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada dua anak yang menggunakan atribut kampanye berupa kaos Anies-Sandi.

Bagian kaos depan tertulis ajakan Pilih Nomor 3 dengan gambar Anies-Sandi.

Selain itu, ada tulisan "Ayo Bersama Ambil Kesempatan". Sementara di bagian belakang tertulis slogan Anies-Sandi, "Maju Kotanya Bahagia Warganya".

Kompas TV Komitmen Cagub-Cawagub Pada Sektor Kreatif Digital dan Filim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com