Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Diprediksi Menang jika Suhu Politik Jakarta Naik

Kompas.com - 16/01/2017, 17:42 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pendiri Kubik Training and Consultancy, Farid Poniman, memprediksi pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, akan memenangkan Pilkada DKI 2017 apabila suhu politik di Jakarta naik.

"Pak Agus yang karakternya visioner ini akan memenangkan Pilkada jika situasi di masyarakat Jakarta ini suhu politiknya naik," ujar Farid, dalam acara rilis hasil survei PT Grup Riset Potensial di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2017).

Namun, apabila suhu politik di Jakarta normal, Farid mengatakan, yang akan memenangkan Pilkada DKI 2017 adalah pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Farid mengatakan, Ahok-Djarot dinilai konkret dan praktis sesuai karakter mayoritas warga Jakarta yang rasional.

"Kalau tidak ada apa-apa, Pak Basuki tidak memiliki masalah, saya kira peluang terbesarnya Pak Basuki yang bakalan menang kalau situasinya normal," kata dia.

Namun, apabila situasi politik meningkat, yang memenangkan Pilkada adalah orang dengan karakter sebaliknya. Menurut Farid, orang yang memiliki karakter berbeda itu adalah Agus.

"Begitu suhu politiknya naik, meninggi, yang akan menang itu adalah orang yang visioner, orang yang konseptor, yang kreatif, Nah Pak Agus memenuhi kriteria itu," ucap Farid.

Sementara itu, Farid menilai cagub Anies Baswedan memiliki karakter logis dan tegas. Anies juga dianggap berani bersikap.

"Mas Anies ini karena dia orang yang logic, dia adalah orang yang berani berjarak dengan sesuatu yang dianggap bagi dia tidak betul," tutur dia.

(Baca: Survei GRP: Elektabilitas Agus-Sylvi Unggul di 219 Kelurahan)

Berdasarkan survei PT Grup Riset Potensial, elektabilitas Agus-Sylvi mencapai 45,0 persen, Ahok-Djarot 23,3 persen, dan Anies-Sandi 23,5 persen.

Survei dilakukan pada 2-7 Januari 2017 terhadap 2.745 responden di 27 kelurahan. Sampel di setiap kelurahan sekitar 100 responden. Survei ini menggunakan metode stratified systematic sampling dan model statistika regresi multinomial logit dengan margin of error di bawah 2 persen.

Survei dilakukan secara tatap muka menggunakan mobile survey application (MOSAIC) yang dilengkapi GPS untuk menghindari survei palsu yang dilakukan oleh enumerator. Survei dibiayai oleh dana perusahaan sendiri.

Kompas TV Mengungkap Gestur Kandidat Pemimpin Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com