JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku tak mau banyak berjanji jelang pemilihan Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.
Djarot menyampaikan hal itu menanggapi permintaan mantan atlet lempar lembing, Diyah Renanti Kisworini, di Ciracas, Jakarra Timur, Senin (16/1/2017).
Diyah meminta Djarot memerhatikan suaminya, Marzuki, mantan atlet sepak bola Indonesia tahun 1980-an.
Marzuki, kata Diyah, kini hanya menjadi tenaga honorer di sekolah dasar dengan gaji di bawah upah minimum provinsi (UMP).
"Tolong Pak, suami saya dijadikan PNS (pegawai negeri sipil)," kata Diyah kepada Djarot di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin.
(Baca: Djarot: Jadi Pemimpin Enggak Bisa "Ujug-ujug")
Menanggapi itu, Djarot mengatakan ada persayaratan menjadi PNS dan keputusan itu berada di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Djarot mengatakan bahwa sudah menerima laporan dari Diyah sejak lama. Namun dia mengatakan sulit mengangkat Marzuki menjadi PNS karena faktor usia.
"Bukan berarti jelang pilkada, saya harus berbaik-baik, kasih angin surga. Tidak. Lebih baik sampaikan apa adanya," kata dia.
Djarot menyarankan agar Marzuki menjadi tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta. Dengan begitu, Marzuki bisa digaji sesuai UMP.
"Tugas dia bukan di tempat itu saja, banyak. Jadi sebaiknya kita ngomong terus terang apa adanya. Mohon maaf ya Bu," kata Djarot.