JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat, Puadi, mengatakan, pihaknya akan menjadikan dugaan pembubaran paksa kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI-P sebagai temuan hasil pengawasan.
Kegiatan pengobatan gratis yang berlangsung di Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (15/1/2016), itu diadakan dalam rangka kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Djarot sempat datang ke lokasi pengobatan itu.
"Dari hasil pengawasan kami, kami lagi pelajari, sedang diproses oleh PPL dan Panwascam. Jika tidak ada laporan, tetap temuan pengawas kami," kata Puadi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (17/1/2017).
Puadi menuturkan, pengawas pemilu lapangan (PPL) dan panitia pengawas kecamatan (Panwascam) akan memberikan hasil temuan mereka kepada Paswaslu Jakarta Barat.
Puadi belum bisa menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Panwaslu akan menindaklanjutinya dengan meminta klarifikasi dari berbagai pihak terkait untuk melihat ada tidaknya pelanggaran pemilu yang telah terjadi.
"Sore ini Panwascam dan PPL segera menyerahkan temuannya. Setelah itu, Panwaskota pelajari untuk segera proses klarifikasi. Persisnya nanti dikabari ya," kata Puadi.
Sementara itu, Kapolsek Tambora, Kompol M Syafii mengatakan, kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan Baguna PDI-P itu berjalan lancar dan tertib. Pengobatan gratis selesai sekitar pukul 14.00 WIB.
"Kan turun hujan itu, baru bubar semua. Itu sekitar pukul 14.00-an lewat. Yang jelas kegiatan itu berjalan lancar, tidak ada penghadangan, apalagi pembubaran," kata Syafii saat dihubungi terpisah.
Ketua Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana DPP PDI-P, Ribka Tjiptaning, sebelumnya mengatakan, saat Djarot meninjau kegiatan tersebut, sekelompok massa belum datang. Kemudian, pada saat Djarot meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.15 WIB, seluruh anggota polisi turut bersama rombongan Djarot untuk menjaga kampanye Djarot di lokasi selanjutnya.
Sekelompok massa itu kemudian datang. Mereka berteriak dan meminta pengobatan gratis yang dilakukan Baguna DPP PDI-P dibubarkan. Mereka juga meminta warga untuk tidak berobat dalam kegiatan tersebut karena sudah ada puskesmas.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Ribka memutuskan mengakhiri kegiatan pengobatan gratis tersebut.