JAKARTA, KOMPAS.com - Taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, untuk sementara dipindah ke Mauk, Kabupaten Tangerang. Pemindahan dilakukan setelah terjadinya penganiayaan yang menewaskan Amirulloh Adityas Putra.
"Sementara kami pindah sampai kondusif. Untuk memotong mata rantai kekerasan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua STIP Arifin Soenardjo, saat dihubungi, Selasa (17/1/2017).
Arifin menjelaskan, di Mauk, ada lembaga pendidikan pelayaran yang juga di bawah Kementerian Perhubungan.
Di sekolah yang juga dilengkapi dengan dormitory itu, 439 taruna tingkat I akan melanjutkan kegiatan belajarnya.
Adapun taruna tingkat II dan taruna tingkat IV tetap belajar di Gedung STIP Marunda, Jakarta Utara.
Arifin tidak menyebut kapan taruna tingkat I akan dipindahkan, namun saat ini Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan sarana dan prasarananya.
(Baca: 8 Pembina STIP Diperiksa Polisi dan Dirotasi)
Amirulloh yang merupakan taruna tingkat I di STIP Marunda dianiaya oknum seniornya dalam rangka pelaksanaan "tradisi" menurunkan keterampilan alat musik tam-tam, bagian dari drum band pada Selasa (10/1/2017) malam.
Pada saat itu, enam taruna tingkat I yang dipanggil menghadap malah dianiaya lima seniornya dari tingkat II. Amirulloh yang tak kuat menahan pukulan, tewas akibat organ dalam mati lemas.
Lima penganiayanya telah dipecat dan ditahan di Polres Metro Jakarta Utara.