Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah di Rumah Lembang, Pasukan Oranye Gagal Mengadu ke Ahok

Kompas.com - 18/01/2017, 14:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 14 Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Kecamatan Jatinegara Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur mendatangi Rumah Lembang, Rabu (18/1/2017). Mereka berencana mengadukan nasib mereka kepada Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Mereka yang datang dengan menggunakan seragam berwarna oranye khas PHL Dinas Kebersihan masuk melalui pintu samping Rumah Lembang untuk menemui Ahok. Hanya saja, ada petugas dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang meminta para pasukan oranye untuk mengadu kepada Ahok tanpa atribut Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

Dengan demikian, saat berada di Rumah Lembang, pasukan oranye hanya menceritakan nasib mereka kepada awak media. Sedangkan Ahok masih melayani permintaan foto warga yang datang membeludak ke Rumah Lembang.

Bahkan, saat Wakil Gubernur non aktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat keluar dari pintu samping, para pasukan oranye terlihat berlari ke luar. Mereka tidak mencoba mengadu kepada Djarot.

"Eh udah pulang.. Saya mau pulang," kata seorang pasukan oranye.

Suadji, seorang PHL asal Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, yang sudah bekerja sejak tahun 2013 mengaku kontraknya diputus secara sepihak pada 3 Januari 2017.

"Nilai kami dibilang tidak cukup untuk memenuhi persyaratan. Padahal kami sudah lengkapi semua berkas dan ikut tes urinenya segala macam," kata Suadji.

Suadji menceritakan, sudah mengurus perpanjangan kontrak dengan membawa dokumen. Seperti KTP, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), hingga uang sebesar Rp 300.000 untuk tes urine pada 27 Desember.

Kemudian, pada 31 Desember, kata dia, sudah diumumkan PHL yang lulus tes. Termasuk Suadji sendiri. Selain itu, sudah ada undangan untuk mendiskusikan gaji yang diterima tiap bulannya.

Suadji dan rekan-rekannya juga sudah diminta bekerja pada malam tahun baru 2017. Namun, pada 3 Januari 2017, Suadji dan beberapa rekannya diberitahu bahwa tak lulus tes. Suadji tak terima karena sudah bekerja sejak lama.

"PHL yang baru diterima itu PHL yang baru bekerja," kata Suadji. (Baca: "Giliran Gaji Pasukan Oranye Jadi Rp 4 Juta, Kami Dibuang...")

Di sisi lain, Suadji dan rekan-rekannya mengaku sudah bertemu dengan Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur. Mereka dijanjikan kembali bekerja pada bulan Maret. Selain itu, ia mengaku sudah mencoba bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta.

"Kami enggak puas. Nanti kalau pergub ganti gimana macam-macam, kami mau makan apa," ujar Suadji.

Kompas TV Pasukan Oranye Bersih-Bersih Usai Doa Bersama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com